Kamis, 30 Juli 2009

waswas1

Was-was






Was-was serta ragu yang
ditiupkan syaitan kedalam dada kita, merupakan senjata
terampuh syaitan didalam memulai segala tugasnya untuk
menyeret manusia kedalam jurang kenistaan, was-was
merupakan bibit rasa takut yang membuat manusia
mudah
melupakan Allah.







Syaitan paling suka
menghembus dada manusia dengan was-was atau
bibit-bibit ketakutan terhadap hal-hal yang
menjadi
hak mutlak Allah, seperti masalah
jodoh, nyawa dan rizki, sebab hembusan kepada hal-hal
tersebutlah yang paling mudah mengguncangkan hati
manusia.




Manusia menjadi takut mati,
takut tidak mendapatkan jodoh serta takut miskin,
rasa
takut kehilangan yang terus tumbuh
membesar tersebut menimbulkan akibat menumpuk harta
sebanyak-banyaknya serta kikir, mencari orang pintar
untuk mendapatkan ataupun mempertahankan jodoh,
menggunakan segala cara untuk tetap sehat serta bisa
hidup.




Kombinasi ingin mendapatkan
kekayaan dan takut miskin, dapat membuat orang
melakukan keburukan yang sangat hingga kemusyrikan,
dari mulai menghalalkan segala cara mencari harta,
mengambil
hak orang lain bahkan haknya orang yang
terkena bencana pun tega mengambilnya, hingga menjual
jiwa kepada syaitan semodel babi ngepet dan lain
sebagainya.




Menggunakan pelet atau
pengasihan, hingga bermain guna-guna untuk mendapatkan
atau mempertahankan jodoh yang sebenarnya hanya
hak Allah untuk menentukan siapa yang setimbang
sebagai jodohnya.




Ketakutan akan kematian membuat
orang menjadi rela mempelajari ilmu yang tidak jelas
sebagai penjaga dirinya, bahkan mungkin saja menjadikan
syaitan sebagai penjaga diri, hingga juga orang rela
mengeluarkan uang milyaran hanya untuk memperpanjang
hidupnya satu tahun dengan memasang organ tubuh orang
lain yang tidak diketahui darimana didapatkannya,
apakah
memang dari donor organ tubuh yang
meninggal ataukah dari anak-anak kecil yang
diperjual-belikan untuk diambil organ tubuhnya.




Sebenarnya apa yang
dinamakan jodoh, rizki serta umur sebenarnya adalah
cobaan yang sangat besar, namun kebanyakan orang sangatlah
mengejar-ngejarnya.




Semua yang menjadi hak mutlak Allah,
hanya
Allahlah yang langsung
menghitungkannya, berapa rizki yang cocok didapatkan, siapa jodoh
yang cocok serta setimbang, berapa umur yang mampu dijalani
seseorang, tanpa ada makhluk apapun yang dapat
melakukannya selain Allah saja.




Sebagaimana Allah yang
menghitungkan untuk kita, maka seharusnya kitalah yang
berusaha menjadikan diri kita menjadi sesuai
dengan apa yang kita inginkan sehingga ketika Allah
menghitungnya hasilnya menjadi sesuai dengan apa
yang kita harapkan, jika kita membentuk diri kita
menjadi orang yang soleh, tentunya Allah akan
memberikan jodoh yang soleh atau solehah pula
ketika
menghitungnya.




Oleh karena itu, jika kita
mengejar sesuatu yang menjadi hak mutlak Allah
tanpa
kita berusaha untuk menyesuaikan diri
kita dengan apa yang diharapkan saat
Allah menghitungnya, kita akan menjadi sasaran yang mudah sekali
untuk
dihembus oleh syaitan dengan segala
was-was serta rasa takut.




-=*=-



Tidak ada komentar: