Kamis, 30 Juli 2009

wanita-2

Wanita - 2






Wanita karir, bila kita amati secara
kalimat, maka wanita karir adalah
seorang wanita yang menjadikan karir diatas segalanya,
sama halnya dengan profesional yang berarti profesi
adalah
segalanya atau paling tidak
menempati priotitas utama.







Bila kita coba untuk
memahami arti prioritas, maka kita akan mendapati
prioritas sebagai suatu keutamaan, tentunya bila sudah
menyinggung masalah keutamaan, didalam
pola hidup islami yang paling utama adalah
senantiasa menyertakan Allah dalam setiap hajat kita,
barulah selanjutnya serta khususnya
untuk
wanita adalah keutamaan suami
serta
anak-anak suaminya.




Seandainya yang dikatakan
wanita karir tersebut berkarir sebagai ibu rumah
tangga, tentunya tidak akan menjadi masalah apapun
julukan wanita karir tersebut, namun bila ternyata
karirnya menjadikan berpindahnya keutamaan sebagai istri serta
ibu dari anak-anak suaminya, kiranya akan timbul
masalah yang sangat sulit untuk
diperkirakan akibatnya.




Kembali kita harus mengingat
mengapa wanita begitu dimuliakan oleh
Allah, wanita yang mana?, tentunya wanita sebagai ibu
yang dapat menjadikan anak-anak suaminya menjadi
anak-anak yang soleh-solehah serta
berbakti, juga wanita yang menyenangkan
hati suaminya, yang tentunya semua itu
dilakukan karena Allah yang memberikannya.




Lalu bagaimana caranya jika
seorang wanita ingin berkarir tidak sebagai ibu rumah
tangga, tetapi tetap ingin dimuliakan Allah?, ini
pertanyaan yang sah-sah saja walaupun sebenarnya
menentang ketentuan, tetapi memang selalu ada banyak
jalan untuk menuju ke suatu tempat, walaupun
tentunya jalan yang lain tersebut pastilah akan sangat
berat untuk dilalui, dibandingkan jalan yang telah
tersedia yang tentunya sudah dianggap yang paling
sesuai untuk dilalui.




Namun bila jalan yang mudah
serta dimudahkan saja sudah sulit untuk
dilalui apalagi jalan yang lebih berat ataupun susah,
jadi tentu saja jalan tersebut tidak
perlu kita bahas disini.




Lebih baik jika kita
mempertanyakan apakah wanita karir yang mengambil
karir selain yang telah ditentukan tersebut merasa
siap untuk kehilangan kemuliaannya dihadapan Allah?,
sebab sejuta alasan sangatlah mudah mengatakannya
dibandingkan
harus mempertanggungjawabkan akibatnya.




Biasanya wanita lebih senang bersaing
dengan
sesama wanita lagi, yang sebetulnya
menimbulkan banyak sekali dampak yang buruk,
sebab
persaingan tersebut bukanlah persaingan yang
pada
tempatnya, seorang wanita boleh bersaing
habis-habisan hanya dengan para bidadari di syurga.




Sekarang ini di desa-desa pun,
banyak para wanita mudanya memilih berkarir di
pabrik-pabrik demi mengejar kebebasan hidupnya, yang
kenyataannya kebebasan tanpa pengawasan tersebut
menjadikan sangat banyaknya dari mereka yang
terjerumus kedalam kehancuran.




Sebenarnya seorang wanita yang
belum menikah adalah milik ayahnya, sedangkan bila
menikah menjadi milik suaminya, namun
bila menjadi janda adalah milik dirinya sendiri,
tetapi
menjanda sangatlah tidak disarankan
didalam islam, segera menikah lagi setelah masa
idahnya habis adalah yang terbaik, hak seorang wanita
adalah senantiasa didalam perlindungan.




-=*=-



Tidak ada komentar: