Kamis, 30 Juli 2009

dwaris

Do'a Warisan






Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari
rasa sedih dan gelisah, serta aku berlindung kepadaMu
dari sifat lemah dan malas, serta aku berlindung
kepadaMu dari sikap pengecut dan bakhil, serta aku
berlindung kepadaMu dari cengkeraman hutang dan
penindasan orang, do'a yang di wariskan Rasulullah
SAW. seribu tahun lebih yang lalu ini sebenarnya lebih
cocok untuk masa sekarang dibandingan pada masanya
dulu.







Do'a tersebut diatas lebih pas untuk
dimasa-masa kini bahkan mungkin sampai nanti di akhir jaman,
merajalela nya preman dari mulai ujung gang hingga
lembaga tinggi negara, aparat yang seharusnya diandalkan malah
ikut-ikutan hawa preman yang juga dimulai dari
perempatan, negara kuat yang demi alasan membela diri
berbuat sewenang-wenang menyerang negara-negara kecil yang telah
dihancurkan dahulu dengan embargo ekonomi dan embargo
militer, lalu di porak porandakan tanpa ada rasa
kasihan sedikitpun terhadap anak-anak dan perempuan, seperti burung
pipit yang diikat kaki serta sayapnya tanpa diberi makan dan minum
hingga lemah, lalu kemudian di geranat,
provokasi
yang membuat perang saudara dengan korban ribuan
manusia, pelajaran sejarah di sekolahan hanya
menyisakan ingatan tahun dan tahun saja tanpa membawa
pengertian sebenarnya dari provokasi atau adudomba yang selalu
berhasil membuat hasutan semenjak ratusan tahun yang lalu sehingga
kini, semua hal tersebut sangatlah membuat kita merasa
sedih dan gelisah yang sebenarnya sesuai dengan adanya do'a
tersebut sebenarnya kita tidaklah diidzinkan untuk berlarut dalam
kesedihan serta kegelisahan yang sangat melalaikan itu.




Begitu pula segala kemudahan
teknologi
yang serba mahal itu membuat kita lemah
dan malas, ditambah lagi cuaca di negara kita yang
seperti surga yang membuat kita dapat bercelana
pendekan selama setahun penuh, menambah kecilnya
semangat juang, sebab tidak ada ancaman cuaca yang
mematikan, ditambah lagi kehidupan yang sembrawut,
aturan yang mawut-mawut, biaya belajar yang mahal, harga-harga yang
naik terus, ditambah lagi lagi dan banyak lagi
faktornya yang menambah makin merosotnya semangat
juang dan menjadikan malas, bahkan untuk berfikirpun
sudah menjadi malas, sekali lagi do'a tersebut mengingatkan kita
agar meminta bantuan kepada Allah serta berusaha sungguh-sungguh
untuk memerangi penyebab kelalaian yang berupa sifat
lemah dan malas tersebut, sekaligus berusaha mencegah
penyebabnya, dengan pola hidup yang islami.




Kebiasaan dengan beramai-ramai
mengesahkan
keburukan menjadi biasa menurut umum, yang
menjadi penyebab kita menjadi bersifat pengecut dan bakhil, umumnya
kalau orang bersendiri akan kecil hatinya, namun bila
mempunyai teman apalagi banyak, maka akan besarlah hatinya walaupun
harus melakukan hal yang sangat keji sekalipun, karena
secara jumlah yang banyak mereka merasa menjadi sah melakukan apa
saja, apakah itu korupsi, pornografi, maksiat, judi dan lain
sebagainya yang serupa, memang jumlah yang banyak
dapat membuat sikap seseorang berubah, baik itu jumlah orang, jumlah
kekuatan, jumlah harta, serta jumlah-jumlah lainnya, sebagai contoh
jumlah harta yang banyak akan cenderung menjadikan
orang bakhil atau pelit atau kikir, dikarenakan setiap orang merasa
sulit untuk menerima penurunan apalagi kehilangan,
dari sulit menerima sampai akhirnya menjadi takut,
takut miskin, takut mati yang akhirnya menjadi takut mati miskin,
komplit
sudah, takut mati adalah pengecut, sedangkan
takut miskin adalah bakhil, setelah di gabung maka akan menjadi
pengecut dan bakhil, lagi-lagi Allah dan Rasulnya melalui
do'a tersebut memberi peringatan kepada kita untuk memohon
perlindungan kepada Allah dari sikap tersebut, serta
berusaha menjauhinya.




Orang yang berhutang adalah orang yang
boleh
menerima zakat, ini berarti menujukan bahwa orang
tersebut fakir yang berarti juga lemah, sebab
kefakiran sangat dekat dengan kekufuran, seringkali 
pendapat kita maupun umum melihat kefakiran itu dari
penampilan
, misalnya pengemis yang berpenampilan compang-camping
adalah fakir miskin, gelandangan, pemulung dan yang semodelnya,
padahal dinegara yang dianggap paling maju dan super
sembilan puluh sembilan persen rakyatnya berhutang ke bank,
baik dalam bentuk kartu hutang, pinjaman rumah, mobil dan lain
sebagainnya janji kemudahan yang mengarahkan pada lemah dan malas
tersebut sudah menjadi hal yang sangat-sangat lumrah,
selumrah orang makan kira-kira, selumrah kita yang tidak boleh
suudzon bahwa bank atau lembaga keuangan itu kebanyakan milik siapa,
orang yang berhutang posisinya dibawah orang yang
menghutangi alias lebih rendah, bahkan para negara pun
berlomba-lomba untuk berhutang sehingga sangat sulit untuk
mandiri
karena terikat hutang, baik itu hutang harta ataupun
hutang budi, yang pasti ya tetap hutang, terikat berarti tidak
berdaya
alias tercengkeram, yang lemah, dibawah, tidak
berdaya sekaligus terikat atau tercengkeram sangat
potensil menjadi yang tertindas, atau bahkan mungkin sudah
tertindas, demi Allah dan Rosulnya sekali lagi, lagi dan lagi do'a
tersebut memperingatkan kita untuk selalu waspada
serta selalu memohon perlindungan kepada Allah dari cengkeraman dan
tindasan para mahluk iri dengki dan keji tersebut.




Melihat akhir jaman seperti sekarang ini
kisruhnya, betapa mengejutkannya bahwa ada do'a yang
telah dipersiapkan dari seribu tahun lebih yang lalu yang begitu
cocok
untuk menangkal sistem penghacuran
ummat yang entah dihembuskan oleh siapa yang kita
tidak tahu karena tidak boleh menuduh tanpa bukti, sistem yang
sedemikian sistematik nya menyerang dari seluruh sisi
kehidupan kita, yang memaksa kita mencopot agama atau
setidak-tidaknya mengikuti jalan hidup yang
dihembuskan tersebut, karena ini akhir jaman jadi mungkin saja ini
semuanya adalah yang disebut jaman fitnatun masihi dajal yang
berpengikut
.




Hosh.. hosh.. terlalu bersemangat jadi
cape... istirahat dulu ah...




-=*=-



Tidak ada komentar: