Hadist yang menjadi
petunjuk pelaksanaan al Qur'an sehingga menjadi lebih
manusiawi untuk dapat dilaksanakan oleh seluruh ummat
manusia.
Al Qur'an yang isinya begitu lugas
serta tegas memang sangat sulit untuk
dilaksanakan oleh kita, dengan adanya hadist
sebagai petunjuk pelaksanaannya tentu saja menjadi jauh
lebih memudahkan bagi kita untuk melaksanakan segala
perintah maupun larangan Allah yang sudah dicontohkan
pelaksanaannya oleh utusanNya yaitu Rasulullah SAW .
Sebagaimana kalimat syahadat yang tidak
akan dapat kita pisahkan antara Allah dengan utusannya,
begitu pula seharusnya kita berpegang selalu kepada al
Qur'an serta hadistnya, tanpa dapat kita memisahkan
nya.
Dalam hal mengenal Allah
serta akhiratpun tentunya kita tidak dapat
mengetahuinya bila tidak melalui utusanNya, begitu
pula dengan ilmunya, kita akan sulit bahkan
mungkin tidak akan dapat mempelajari apalagi
melaksanakan apa yang ada didalam al Qur'an yang lebih cenderung
kepada ilmu akhirati, tanpa bantuan petunjuk
ilmu yang lebih manusiawi dari hadist.
Memang ada orang-orang tertentu
yang tidak lagi mau menganggap hadist serta sunnah,
disebabkan merasa lebih nyaman dengan al Qur'an yang
terjamin kesuciannya, yang dianggapnya langsung
datang dari Allah tanpa melalui Utusan.
Sebenarnya orang yang
meninggalkan hadist serta sunnah, adalah orang yang
merusak dua kalimat syahadatnya menjadi tinggal satu
kalimat, alias kehilangan syahadatnya yang
ia sobek, alias tentu saja sudah keluar dari islam
disebabkan sudah tidak memiliki lagi syahadatnya.
Selama kita masih manusia
tentunya kita tidak akan pernah dapat melepaskan
hadist serta sunnahnya, terkecuali mungkin kita sudah
bukan manusia lagi.
Seandainya kita merasa sudah
bukan manusia lagi, lalu jadi apakah kita?, sebab
tidak ada ciptaan Allah yang dapat melebihi
manusia, manusia dapat lebih bagus dari malaikat,
tetapi dapat juga menjadi lebih buruk dari
iblis, yang pasti tentu saja bisa lebih.
Tanpa hadist kita tidak akan
dapat menghayati al Qur'an dengan benar,
sedangkan tanpa al Qur'an kita bisa menjadi
kebablasan oleh hadist, dikarenakan begitu
manusiawinya.
Oleh karena itu janganlah
kita memisahkan keduanya, agar kita bisa mendapatkan
ilmu yang bermanfaat sebanyak mungkin, dengan
resiko kecelakaan ilmu yang sesedikit mungkin.
-=*=-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar