Kamis, 30 Juli 2009

kanan

Kanan






Kanan adalah perlambang
kebaikan, sedangkan kiri biasanya dijadikan perlambang
keburukan, begitulah islam mengajari kita untuk tetap dalam
kesadaran yang tinggi, selama menjalani kegiatan
harian kita.







Kesadaran yang tinggi sangatlah penting
bagi
kita dalam menghadapi kelalaian yang
senantiasa mengintai kita.




Pola melatih kepedulian dalam
hal kanan dan kiri dalam keseharian kita, adalah pola
pelatihan yang sangat bermanfaat untuk melatih
kesadaran serta kesabaran kita.




Yang makan menggunakan tangan kiri
adalah
syaitan, begitu kita diperingatkan tentang
adab makan yang harus kita perhatikan, sebab makan serta
minum merupakan sarana penunjang kehidupan kita
yang
vital, bila sumber tenaga kita didapatkan melalui
syaitan tentunya akan menjadikan kegiatan kita pun
akan
cenderung terdorong kearah keburukan, daging
yang
tumbuh darinya pun akan menjadi daging
yang buruk, kehilangan berkah makanan, minuman, tenaga
serta daging bahkan darah.




Kita dapat melihat disekitar
kita adanya pola atau cara makan impor yang
mengunakan pisau serta garpu, tentunya akan sulit jika
memotong dengan pisau memakai tanagan kiri, maka
cara makan seperti tersebut akan melatih kita menjadi
makan menggunakan garpu di tangan kiri, yang tentu
saja menjadikan kita  makan dengan tangan kiri.




Sejalan dengan majunya jaman
ternyata terjadi kemunduran akhlak, sekarang ini
sudah
banyak sekali orang yang tidak
memerdulikan lagi masalah kanan dan kiri tersebut,
bahkan
seorang anak dengan tenang saja
memberikan sesuatu kepada ibunya memakai tangan
kirinya, dan si ibu maupun ayahnyapun tidak perduli
dengan
hal tersebut.




Jika masalah makan, minum, serta
memberikan sesuatu sudah tidak memakai adab lagi
tentunya
hal-hal lainnya yang dianggap lebih
ringanpun akan sama juga, misalnya memakai baju,
celana, masuk kamar kecil serta lain lain contoh.




Apa yang akan terjadi bila
hampir seluruh kagiatan keseharian kita lebih banyak
menggunakan tangan kiri?, apakah kita akan menjadi manusia
yang
buruk atau bahkan mungkin saja menjadi
syaitan yang berbentuk manusia.




Mungkin kita merasa banyak
sekali keburukan yang terjadi disekitar kita,
lalu
kita bertanya-tanya apakah gerangan
penyebab
semua ini?, sebelum kita mempermasalahkan lebih
jauh masalah yang terjadi disekitar kita tersebut, ada
baiknya jika kita menelaah diri kita sendiri terlebih
dahulu, siapa tahu kita sendiri termasuk salah satu
penyebabnya, apakah kita masih peduli dengan
adab kanan dan kiri?, apakah kita masih sempat
mengucap Basmallah dengan sadar dalam
banyak kegiatan kita?, serta adab kehidupan islami
lainnya?.




Kita sering mendengar tentang
beradab ataupun tidak beradab secara umum, namun
banyak adab non islam yang sebenarnya menurut islam
tidaklah beradab, walaupun kelihatannya mungkin saja
sangat santun serta beradabkan peradaban yang
dianggap tinggi.




Melatih kesadaran tinggi serta
kesabaran dapat kita harapkan sebagai
pelindung kita dari berubah menjadi syaitan yang
berbentuk manusia serta tidak turut serta
menjadi
salah satu penyebab kekacauan besar.




-=*=-



Tidak ada komentar: