Kamis, 30 Juli 2009

moonside

Moon Side

Memang aneh... banyak
orang pernah kesana tetapi belum pernah ada yang tahu
seperti apa belakang bulan tersebut, bahkan
foto-fotonya pun tidak pernah ada, wah jadi curiga nih...
jangan-jangan belakangnya rata kaya mangkuk, jadi kita
hanya lihat pantatnya saja.




Tapi biarlah ceritera aneh
yang simpang-siur itu kita abaikan saja, tidak perlu
menjadi pikiran kita, toh hanya masalah
sisi biasa serta sisi tidak biasa saja.





Bicara masalah sisi biasa
atau normal dan sisi tidak biasa atau tidak normal
atau
tidak umum, di fikir-fikir boleh juga sisi
tidak
umum ini dipergunakan untuk mengupas banyak
masalah dari sudut pandang sisi yang tidak umum,
maklum kalau dikupas secara umum tentu sudah
umum pula orang mengupasnya.





Pula jaman sekarang ini sudah
sulit untuk mencari kebenaran yang hakiki dari
kebenaran umum atau kebenaran banyak orang, sebab
banyak
orang sudah terkena pengaruh dari
banyak media umum yang terprogram secara
sistematik.




Sudah umum para wanita mengejar
karir menjadi wanita karir sekarang ini, menjadi ibu rumah tangga
sungguh
menjadi merasa rendah diri serta
ketinggalan
jaman, oleh jaman yang maju entah
ke arah mana.




Ya sudah... pokoknya kita bahas
membahasnya dari sisi yang tidak umum aja begitu,
supaya tidak umum hasil dari pembahasan secara
tidak umumnya itu.





Siapa tahu hasil pembahasan secara
tidak
umum tersebut dapat menghasilkan
sesuatu yang cukup umum pada sisi-sisi yang tidak umum.





-=*=-



sakit

Sakit




Rasa sakit yang manapun
serta
sekecil apapun pasti Allah yang Maha Menghitung
lagi Maha Bijaksana akan menggantinya dengan
tambahan kemuliaan.






Pada saat sakit kita akan
merasakan betapa berharganya kesehatan yang telah
dianugerahkan Allah kepada kita, betapa kita
seharusnya memelihara kesehatan kita dengan
sebaik-baiknya.




Allah memberikan kita keluangan waktu
untuk
merenungi serta mensyukuri apa yang telah
diberikan Allah kepada kita, pada saat kita sedang
sakit.




Kita dapat pula merenungi penyebab sakit
kita, serta apa yang akan kita dapatkan dengan
cobaan sakit tersebut, sebab Allah selalu meberikan
kepada
kita yang terbaik setiap saatnya.




Sakit menggugurkan banyak
dosa-dosa kita, sehingga jika sakit tersebut membawa
kita kepada kematian, tentunya dosa-dosa kitapun
sudah
banyak berkurang.




Dapat pula sakit tersebut menjadi
pengingat bagi kita untuk lebih mensyukuri kesehatan
kita bila sembuh nanti, serta bersyukur
masih diberi kesempatan untuk membuang
dosa-dosa dengan sakit tersebut.




Sebagaimana kematian, sakit pun datangnya
tidak bisa kita perkirakan, dengan
adanya kemiripan ini dapat juga kita menjadikan sakit
sebagai latihan menghadapi sakratul maut,
bagaimana
kita harus meninggalkan kegiatan dunia kita
secara
tiba-tiba tanpa dapat direncanakan
apakah terasa sangat berat ataukah kita dalam keadaan
siap-siap saja, juga kita dapat mempelajari bagaimana
cara menghadapi rasa sakit yang tidak
begitu hebat, kiranya sakit dapat memberikan miniatur
keadaan sakratul maut.




Sakit hati atau perasaan
kitapun tentunya Allah akan menggatikannya
dengan
kemuliaan, jika kita menerimanya
karena
Allah, dengan demikian kita terhindar
pula dari menjadi dendam kepada orang
yang menyakiti hati kita tersebut, sehingga
silaturahmi dapat tetap terpelihara.




Sakit dapat melatih kita
sekaligus dalam hal prasangka baik kepada Allah,
ikhlas, tawadhu, sabar serta merenung.




Memang benar seperti apa yang
kita dengar, bahwa setiap satu kesulitan akan
membawa dua kemudahan, dalam keadaan sakit yang
biasanya kita keluhkan, serta terasa sangat sulit
tersebut, kita bisa mendapatkan banyak kemudahan
serta
kesempatan untuk meningkatkan
juga
melatih inti-inti pola kehidupan islami kita.



-=*=-




sehat

Sehat






Kesehatan adalah salah
satu nikmat Allah yang paling sering kita lupakan,
sehingga
membuat kita lupa pula untuk
bersyukur serta mensyukurinya.







Sebagaimana nafas kita, kesehatan kitapun
merupakan hal yang sangat penting sebagai
modal dasar kehidupan kita, tetapi juga sangat sulit
untuk menyadari serta mengingatnya,
apalagi
mensyukurinya.




Biasanya pada saat sakit
barulah kita akan merasakan betapa berharganya
kesehatan yang telah dianugerahkan Allah kepada kita,
seharusnya kita merawat serta memeliharanya
dengan
sebaik-baiknya.




Yang juga kita jarang menyadarinya
adalah
kesehatan jiwa kita yang tentunya jauh
lebih sulit bagi kita untuk menanganinya, sebab orang
yang sakit jiwa saja tidak merasa sakit, apalagi
jika
hanya kurang sehat.




Dikarenakan sangat sulitnya untuk
merasakan kurang sehatnya jiwa kita, maka sebaiknya
kita lakukan saja penyegaran rohani dengan rutin,
sehingga jika jiwa kita sehat akan menjadi
lebih segar atau fit, sedangkan jika sedang kurang sehat akan
membaik kesehatannya, sebagaimana kita sering mendengar bahwa
mencegah lebih baik daripada mengobati.




Tubuh merupakan kendaraan bagi jiwa
untuk
menjalani kehidupan dunia, tentunya kesehatan keduanya,
baik kendaraannya maupun pengemudinya haruslah fit,
agar dapat menempuh perjalanan dengan
lancar, serta dapat melaksanakan tugas duniawi
dengan
baik.




Melakukan penyegaran pada tubuh
serta
jiwa sekaligus memang sulit, walaupun
ada pepatah didalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang kuat, tetapi jiwa yang kuat belum tentu
berarti
jiwa yang sehat, sebab jiwa yang
kuat berbuat maksiat tentulah bukan jiwa yang sehat.




Allah telah memberikan cara
kepada manusia untuk memelihara
kesehatan serta kesegaran tubuh dan
jiwanya sekaligus, yaitu dengan shalat lima waktu,
jika shalat dilakukan dengan tartil serta
tumaninah maka tubuh kita akan menjadi
lebih segar, sedangkan jiwa kita yang
berhadapan dengan Tuhannya juga menjadi
segar dan sehat.




Wudlu pun yang menyegarkan
tubuh serta membangunkan jiwa kita dari
keruwetan dunia merupakan sistem yang juga merawat
kebugaran jiwa raga kita.




Sungguh hanya Allah Pencipta
manusia saja yang tahu dengan tepat bagaimana merawat
kesehatan jiwa raga manusia secara praktis dan
efisien juga tidak memberatkan, hal ini jelas
menunjukan kebenaran perintah Allah.




-=*=-



mati

KeMatian






Setiap yang hidup pasti akan
menghadapi maut, tidak ada yang hidup serta
bernafas dapat terlepas dari maut yang
akan menjemputnya, hanya saja waktunya yang tidak
diketahui kapan datangnya.







Dapat kita bayangkan bila
kita tahu waktu kematian kita, betapa tidak akan
bergunanya hidup kita ini, tidak akan dapat memetik
pelajaran apapun didunia ini, sebab orang akan merusak
habis-habisan dirinya hingga mendekati batas akhir
yang
telah diketahuinya tersebut, barulah
saat itu ia akan mencoba untuk meminta ampunan kepada
Allah yang Maha Pengampun, dan sebagaimana kebiasaan
menunda-nunda, sedikit lagi terus menerus hingga
akhirnya terlambat, hal demikian akan menjadikan
rancangan rencana Allah berupa takdir menjadi
tidak
sempurna, manusia menjadi merasa bisa
merencanakan hidupnya walaupun sebenarnya tidak
akan
mampu dikarenakan menunda-nunda.




Kebanyakan orang sangat takut kepada
datangnya sakratul maut yang luarbiasa sakitnya,
hanya
Allah saja yang memberi penawaran kepada
hambanya untuk menggantikan sekecil apapun rasa sakit dengan
kemuliaan.




Kerinduan kepada Allah yang
didapatkan didalam kekhusyuan, akan dapat
membantu cepatnya proses sakratul maut kita, oleh karenanya
perbanyaklah khusyu dalam kehidupan serta
ibadah kita.




Allah memanggil jiwa yang tentram
untuk
pulang, kita harus meraih ketentraman
jiwa kita dengan petunjuk yang telah Allah berikan.




Dunia adalah syurga
bagi
orang kafir, sedangkan bagi orang islam
dunia adalah penjara bagi jiwanya yang
rindu kepada Allah, tentunya hari kematian bagi orang
islam adalah hari kebebasan jiwa yang rindu
dapat
segera bertemu dengan yang dirindukannya
yaitu Allah Tuhan Penciptanya.




Kematian tidak boleh diminta
maupun dipaksakan, tetapi juga tidak
dapat
diundurkan walau sesaat, kematian
hanya
Allah saja yang menentukan kapan waktu yang
terbaik bagi kita untuk pulang memenuhi panggilan
Allah menuju keharibaanNya.




Bagi yang rindu kepada Allah
haruslah bersabar serta tawadhu menunggu hari
panggilan pulang, sedangkan bagi yang takut akan
kematian, sakratul maut akan datang tepat waktu,
tidak
akan terlambat sesaatpun, jika belum siap
akan
dicabut bagaikan pohon yang tercabut hingga
akarnya.




Saat kematian yang tidak diketahui
dapat
membuat manusia menjadi pandai mengatur
waktu dalam hidupnya serta giat belajar dan
berusaha agar bila tiba kapanpun saatnya selalu
dalam
keadaan siap pulang serta rindu kepada
Allah.




Berusaha seakan hidup seribu
tahun, beribadah seakan besok mati, memang jurus
yang
paling tepat untuk menghadapi umur
yang telah dijatahkan kepada kita




-=*=-



lahir

KeLahiran






Semua yang lahir diberi
beban banyak keluh serta kesah, hal tersebutlah
kiranya salah satu penyebab bayi yang lahir kedunia
ini langsung saja menangis.







Allah lah yang mengetahui dengan
persis bagaimana manusia, sebab Allah yang
menciptakannya, tidak ada makhluk apapun yang dapat
mengetahui sedemikian persis kecuali hanya Allah
Pencipta semesta alam.




Tidak ada seorang manusiapun akan
dapat terlepas dari beban tersebut hingga akhir
hayatnya, kecuali atas petunjuk dari
Allah yang mengetahui harus bagaimana menangani
manusia, milikNya lah segala urusan, serta hanya kepadaNya pula
segala urusan dikembalikan.




Wahai jiwa yang tenteram
pulanglah kepadaKu, demikian Allah memanggil
pulang
jiwa hamba-hambanya yang tenteram.




Bila kita merasa aman serta
tenang, maka jiwa kita menjadi tenteram, jiwa yang
tenteram berarti bahagia, dapat juga
dikatakan sakinah.




Setiap anak yang dilahirkan adalah
islam, kedua orang tuanyalah yang menjadikan mereka
tetap
islam ataukah menjadi non islam, ini
mengisyaratkan bahwa semua anak dilahirkan islam
dengan
beban banyak keluh serta kesah.




Jika si anak dari semenjak
lahir hingga akhir hayatnya tidak
mendapatkan petunjuk dari Allah maka sepanjang usianya
akan penuh dengan keluh serta kesah,
bahkan
mungkin sudah bukan lagi hamba
Allah, maka kemungkinan yang terbesarnya
adalah, Allah tidak akan memanggil jiwanya pulang,
entah
kemana jiwanya setelah akhir hayatnya
tiba.




Tetapi jika si anak
mendapatkan petunjuk dari Allah, baik
dari semenjak kecil maupun setelah besar
mendapat
hidayah Allah, lalu jiwanya menemukan ketentraman
dalam islam, maka kemungkinan
terbesarnya adalah akan di panggil pulang jiwanya
oleh
Allah.




Memang tidak ada selain
islam yang dapat menjanjikan ketentraman jiwa, mungkin
kalau yang menawarkan ataupun yang
menjanjikan kesenangan dunia banyak, banyak orang yang
mengira dengan cara-cara tertentu dapat
meraih ketentraman jiwa, tetapi sebenarnya hanya
mendapatkan ketenangan fikiran saja, mereka tidak
mendapatkan keamanan jiwanya, jika keamanan tubuh
mungkin saja, sebab keamanan jiwa hanya
bisa didapatkan bila kita merasa aman dari
urusan sesudah akhir hayat, memang ada beberapa
yang
sudah dapat sedikit menangani urusan
dunia namun tidak ada satupun yang dapat
mengurusi urusan akhirat serta hari akhir selain
hanya
dalam islam saja.




Sebagaimana inginnya kita diberikan
kemampuan memenuhi panggilan berhaji, tentunya kitapun seharusnya
sangat
menginginkan diberi kemampuan
untuk
memenuhi panggilan pulang dari Allah,
yaitu
diberi kemampuan untuk menjadi orang yang
berjiwa tenteram.




-=*=-



mahdi

Mahdi






Cerita tentang imam Mahdi yang
sangat simpang siur serta banyak sekali versinya,
menimbulkan banyak persepsi di seluruh lapisan
serta
golongan masyarakat dunia, baik muslim
maupun bukan, dan yang paling khawatir bahkan
ketakunan adalah yang non muslim, karena
merasa terancam terkuak kesalahannya.







Bagi orang islam tidak
menjadi masalah apapun selain menjadi kabar gembira
akan
datangnya seorang pemimpin yang akan
mengembalikan kejayaan, kebesaran serta keagungan
islam agama dari  Allah, apapun versi cerita
tersebut, terutama versi hadist yang soheh,
terkecuali
versi yang memang direkayasa untuk
menyesatkan ummat.




Paling tidak ceritera tentang
imam Mahdi tersebut dapat membuat kita kembali
mengingat islam yang pernah mencapai puncak
kejayaannya pada jaman Rasulullah SAW, yang lalu
menjadi
terpuruk pengamalannya sebab digerogoti segala
macam masalah hingga masalah dajjal yang
seakan-akan mengembalikan masa jahiliyah atau bahkan
lebih buruk, akan dapat kembali ke masa kejayaannya juga
mungkin
saja malah lebih.




Masa Rasulullah SAW sehingga
masa imam Mahdi adalah masa bonus yang
diberikan Allah atas permintaan Rasulullah SAW,
demi
seluruh ummatnya agar mendapatkan
kesempatan untuk terselamatkan dalam
naungan kebenaran islam yang menjadi rahmat bagi
semesta alam.




Didalam masa bonus tersebut untuk
masalah umur, Rasulullah SAW berkata bahwa umur
ummatku tidak jauh dari umurku, hal ini
mengisyaratkan juga bahwa salah satu ciri-ciri ummat Muhammad
SAW, adalah mereka yang ikhlas menerima umur
yang
telah ditentukan oleh Allah, serta
tidak meronta-ronta dengan segala cara agar
dapat
  hidup seribu tahun, alias takut mati
walaupun
tidak tahu bagaimana cara mengisi
umurnya tersebut, apakah penuh berkah ataukah
penuh keburukan.




Masalah kedatangan imam Mahdi yang
menjadi
pertanyaan serta kepenasaran seluruh
ummat, apakah terlahir biasa, ataukah
muncul langsung dalam keadaan dewasa?.




Hal kedatangan yang
misterius tersebut menimbulkan dampak yang sangat
bermacam-macam, bahkan dapat menimbulkan penyakit
yang
mengerogoti hati.




Banyak yang berspekulasi,
mereka-reka bahkan menghitung-hitung seperti orang
yang
mencari kode buntut, sebenarnya tidaklah
ada gunanya terlalu meributkan masalah kedatangan imam
Mahdi tersebut, sebab yang terpenting bagi semua ummat
islam adalah menjalani hidupnya dengan
pola hidup islami, baik sudah maupun belum datangnya
imam Mahdi.




Ada pula orang-orang yang
terkena penyakit hati karena digerogoti rasa bahwa
dirinya adalah imam Mahdi,, ataupun menjadi
calon imam Mahdi, atau juga merasa bahkan
mengharuskan dari orang di dekatnya, kaumnya, sukunya atau bangsanya
adalah imam Mahdi, tawadhu serta ikhlas kepada
rencana serta ketentuan Allah adalah lebih baik.




Pada masa bonus ini ada satu kaum
yang
pernah diselamatkan oleh bani ummayah
namun
tidak sedikitpun merasa hutang budi, bahkan
mungkin malah benci kepada garis bani ummayah,
sedangkan
kaum tersebut seumur hidupnya teringat akan
kesewenangan suatu bangsa yang pernah
berusaha memusnahkan kaumnya tersebut, sehingga kaum
tersebut menyimpan dengki serta dendam kesumat bersama
seluruh keturannya kepada bangsa tersebut dan juga
kepada
seluruh bangsa didunia, serta berusaha untuk
merusak seluruh bangsa didunia dengan segala upayanya,
kaum ini akan dibinasakan di akhir masa bonus
oleh
pasukan pimpinan imam Mahdi.




Hal dengki tersebutlah kiranya yang
menjadikan salah satu penyebab adanya orang-orang non
muslim ataupun kaum yang juga mencari-cari serta
berusaha mencegah datangnya imam Mahdi, terutama
kaum yang telah diberi kesempatan oleh Allah untuk
memperbaiki diri selama masa bonus tersebut
tetapi
malah membuat kerusakan yang sangat
besar.




Tetapi Allah yang Maha Tahu, menutup
imam Mahdi dengan hijab ghaib yang
sempurna, oleh karenanya tidak lah menjadi masalah,
apakah
imam Mahdi datang langsung dalam
keadaan dewasa, maupun dilahirkan seperti biasa saja,
serta dari suku, bangsa ataupun kaum
manapun yang Allah inginkan atau tentukan sesuai
apa yang dikehendakiNya, sebab tidak ada manusia
maupun
jin yang dapat ataupun mampu
menembus hijab ghaib tersebut untuk mencuri tahu
rahasia kedatangannya, hanya pada saat yang telah
ditentukan oleh Allah saja maka hijab
ghaib tersebut akan terbuka langsung kepada
seluruh ummat.




-=*=-




html hit counter

kanan

Kanan






Kanan adalah perlambang
kebaikan, sedangkan kiri biasanya dijadikan perlambang
keburukan, begitulah islam mengajari kita untuk tetap dalam
kesadaran yang tinggi, selama menjalani kegiatan
harian kita.







Kesadaran yang tinggi sangatlah penting
bagi
kita dalam menghadapi kelalaian yang
senantiasa mengintai kita.




Pola melatih kepedulian dalam
hal kanan dan kiri dalam keseharian kita, adalah pola
pelatihan yang sangat bermanfaat untuk melatih
kesadaran serta kesabaran kita.




Yang makan menggunakan tangan kiri
adalah
syaitan, begitu kita diperingatkan tentang
adab makan yang harus kita perhatikan, sebab makan serta
minum merupakan sarana penunjang kehidupan kita
yang
vital, bila sumber tenaga kita didapatkan melalui
syaitan tentunya akan menjadikan kegiatan kita pun
akan
cenderung terdorong kearah keburukan, daging
yang
tumbuh darinya pun akan menjadi daging
yang buruk, kehilangan berkah makanan, minuman, tenaga
serta daging bahkan darah.




Kita dapat melihat disekitar
kita adanya pola atau cara makan impor yang
mengunakan pisau serta garpu, tentunya akan sulit jika
memotong dengan pisau memakai tanagan kiri, maka
cara makan seperti tersebut akan melatih kita menjadi
makan menggunakan garpu di tangan kiri, yang tentu
saja menjadikan kita  makan dengan tangan kiri.




Sejalan dengan majunya jaman
ternyata terjadi kemunduran akhlak, sekarang ini
sudah
banyak sekali orang yang tidak
memerdulikan lagi masalah kanan dan kiri tersebut,
bahkan
seorang anak dengan tenang saja
memberikan sesuatu kepada ibunya memakai tangan
kirinya, dan si ibu maupun ayahnyapun tidak perduli
dengan
hal tersebut.




Jika masalah makan, minum, serta
memberikan sesuatu sudah tidak memakai adab lagi
tentunya
hal-hal lainnya yang dianggap lebih
ringanpun akan sama juga, misalnya memakai baju,
celana, masuk kamar kecil serta lain lain contoh.




Apa yang akan terjadi bila
hampir seluruh kagiatan keseharian kita lebih banyak
menggunakan tangan kiri?, apakah kita akan menjadi manusia
yang
buruk atau bahkan mungkin saja menjadi
syaitan yang berbentuk manusia.




Mungkin kita merasa banyak
sekali keburukan yang terjadi disekitar kita,
lalu
kita bertanya-tanya apakah gerangan
penyebab
semua ini?, sebelum kita mempermasalahkan lebih
jauh masalah yang terjadi disekitar kita tersebut, ada
baiknya jika kita menelaah diri kita sendiri terlebih
dahulu, siapa tahu kita sendiri termasuk salah satu
penyebabnya, apakah kita masih peduli dengan
adab kanan dan kiri?, apakah kita masih sempat
mengucap Basmallah dengan sadar dalam
banyak kegiatan kita?, serta adab kehidupan islami
lainnya?.




Kita sering mendengar tentang
beradab ataupun tidak beradab secara umum, namun
banyak adab non islam yang sebenarnya menurut islam
tidaklah beradab, walaupun kelihatannya mungkin saja
sangat santun serta beradabkan peradaban yang
dianggap tinggi.




Melatih kesadaran tinggi serta
kesabaran dapat kita harapkan sebagai
pelindung kita dari berubah menjadi syaitan yang
berbentuk manusia serta tidak turut serta
menjadi
salah satu penyebab kekacauan besar.




-=*=-



salam

Salam






Selamat pagi, siang, sore, malam
adalah
sapaan yang biasa kita ucapkan kepada
orang yang kita temui, sapaan tersebut sebenarnya bila
kita amati adalah do'a, sebab selamat
pagi berarti semoga anda berada dalam
keselamatan dipagi hari ini, hanya saja tidak jelas
dalam
perlindungan keselamatan dari siapa.







Sapaan tersebut saja
seringkali kita melupakannya bahwa sebenarnya
merupakan sebuah do'a, sehingga dengan begitu
ringannya kita mengucapkan selamat pagi, tanpa
menghayati harapan agar orang tersebut mendapatkan
keselamatan, bahkan akhirnya selamat nya sendiri pun
berubah menjadi kata met, met pagi, jangan-jangan met
nya menjadi mumet bukannya slamet.




Didalam islam ucapan pertemuan serta
perpisahan, bukan lagi sapaan, melainkan harus
salam, yang benar-benar do'a agar diberi
perlindungan oleh Allah, walaupun dalam
kenyataannya sangat banyak yang hanya mengucapkannya
saja tanpa menyadarinya lagi.




Kehilangan kesadaran terhadap sesuatu
yang
dilakukan tersebut, merupakan suatu kelalaian yang
disebabkan oleh ketergesaan didalam
kehidupan sehari-hari, sedangkan ketergesa-gesaan
adalah
perbuatan syaitan.




Yang seharusnya menjadi
perhatian kita adalah, mengapa begitu banyak orang
hidupnya dalam ketergesa-gesaan?, apakah ini suatu
gejala umum yang normal, ataukah ada
sesuatu yang mempengaruhinya dengan suatu kesengajaan
ataupun maksud?.




Syaitan sudahlah pasti terkait dalam
hal ketergesaan ini, akan tetapi setan itu sendiri
banyak
bentuk ataupun modelnya, mulai dari penyakit,
sistem, jin serta manusia, bahkan yang dalam bentuk
manusia saja tentu termasuk diri kita sendiri juga
sebagai
manusia ada syaitan didalamnya.




Lalu bagaimana dengan
syaitan yang berbentuk sistem?, banyak sekali sistem yang
dapat menyeret kita kedalam keburukan, sistem inilah yang
jarang sekali diperhatikan oleh orang pada umumnya
yang sebenarnya mempunyai andil cukup atau mungkin
sangat besar dalam pembawa keburukan bahkan
kehancuran.




Banyaknya pergantian sistem dengan
sistem baru yang entah datang dari mana dengan
tujuan apa, tidak dapat lagi terkontrol ataupun
terkendali penerapan serta akibatnya.




Secara teori memang mengurangi jam kerja
dengan libur dua hari akan menjadikan
efisiensi kerja lebih tinggi serta waktu istirahat
liburan lebih banyak, tetapi secara
kenyataannya dengan berkurangnya jam kerja akan
menjadikan kita kerja terburu-buru, Allah yang Menciptakan manusia
tidak memberikan libur shalat lima waktu, sebab
manusia jika diberi waktu luang sering mempergunakannya dengan
hal-hal yang tidak bermanfaat, bagi ummat muslim
sebenarnya hari jum'at pun bukan hari libur,
tetapi
menjadi hari wajib belajar serta
keutamaan urusan akhirat dengan mengurangi banyak
kegiatan duniawi dibandingkan hari-hari lainnya.




Dengan melatih serta
meningkatkan kesabaran kita, kiranya akan dapat
mengurangi dampak lingkungan terhadap kesadaran kita,
sehingga terhindar dari kelalaian yang
dapat membuat waktu kita menjadi terbuang dengan
sia-sia.




-=*=-



dusta

Dusta






Nikmat tuhanmu yang mana
lagi yang akan engkau dustakan, demikian
Allah yang Maha Pengasih berulang-ulang menegur manusia yang
mudah lupa serta lalai.







Dusta dengan bohong sama
atau tidak?, didalam bahasa indonesia mungkin sama
artinya, tetapi melihat didalam al Qur'an ataupun
hadist sangatlah berbeda artinya, walaupun berkaitan
sangat erat.




Berbohong biasanya dipakai manusia
untuk
membohongi manusia lainnya, ataupun
dirinya sendiri, demi menutupi sesuatu yang
dirasakannya memalukan ataupun menyinggung harga
dirinya, kebohongan dapat mengakibatkan kebodohan, sebab sifatnya
menutup diri baik dari maupun ke luar, menutup sama
dengan
menolak, menolak masukan dari luar
sama saja dengan tidak mau belajar.




Demi menjaga silaturahmi serta
kebaikan berbohong dapat di terima walaupun tentunya
dengan banyak sekali persyaratan sebagai
pelindung dari bergesernya kebohongan tersebut menjadi
kebohongan yang  merugikan.




Bila kebohongan sudah menjadi
kebiasaan, maka akan sulitlah bagi orang tersebut
untuk dapat maju, bahkan kebohongan tersebut akan
mulai berubah menjadi kedustaan, dusta ini
sangat
berbahaya dikarenakan bersifat menafikan pemberian
Allah, serta dapat menyeret kita kepada
kufur nikmat juga kemunafikan.




Dusta merupakan kerak yang
dapat menempel dengan sangat kuat pada
hati kecil kita, sehingga menghalangi cahaya kebenaran yang
seharusnya masuk menerangi jiwa kita, hati kita akan menjadi
keras serta perasaan menjadi bebal, akal sehat menjadi
tumpul.




Dusta dapat menjadikan kita
rendah serta hina dimata Allah, walaupun
mungkin penampilan dunianya terlihat mewah ataupun
berwibawa, namun tidak akan dapat menutupi wajahnya
yang
kehilangan cahaya tentram, juga
menjadi suram penuh resah.




Kaum munafik adalah
orang-orang yang dipenuhi dusta kepada Allah,
serta
kebohongan kepada dirinya sendiri, sehingga
menjadi
kaum yang menebar dusta, kebohongan, fitnah
serta
dengki kepada orang lain, bahkan
kebodohannya mampu mendzolimi dirinya sendiri
sedemikian kejinya dengan berani memfitnah Allah serta
Rasulnya.




Waspadailah dusta yang dapat
membuat kita menafikan atau menghilangkan segala
pemberian Allah kepada kita, sehingga kita akan kehilangan
segalanya kecuali siksa dunia dengan
keluh, kesah, resah, gelisah serta akhirat yang
sangat pahit dan pedih.




Agar kita dapat selamat dari
penyakit dusta, akan baiklah kiranya jika
kita banyak belajar bersyukur serta mensyukuri
segala
pemberian Allah, yang dibarengi
dengan
tawadhu kepada Allah.




-=*=-



rindu

Kerinduan






Kerinduan yang menyayat,
menggores serta menoreh hati kita saat
mengingat segala yang berkaitan dengan
akhirat, adalah gejala datangnya khusyu,
sehingga
pada saat airmata mengalir dengan
deras, tentunya kita telah berada dalam
kekhusyuan.







Rindu kepada Rasulullah SAW.
yang diutus oleh Allah, sering juga
membawa kita kedalam kekhusyuan, sebab jelas
sebagai
utusan Allah sangat berkaitan dengan
masalah akhirat.




Mengingat sangat eratnya kaitan
antara
kerinduan dengan kekhusyuan, tentunya
akan sangat baik bila kita senantiasa
melatih kerinduan akhirat kita dengan lebih serius.




Rasa tersayat, tergores serta
tertoreh tersebut adalah proses pembersihan kerak
yang
menempel kuat pada hati kecil kita,
sedangkan bila sudah ada bagian yang
cukup bersih hingga menjadi lebih kuat tarikan rasa
kerinduannya membuat kita tidak akan dapat menahan
cucuran airmata yang semakin deras, pada saat tersebut
kita telah memasuki keadaan yang relatif
khusyu.




Semakin sering dan banyak kita
melatihnya tentu akan semakin dalam
kerinduan serta kekhusyuan kita, bersamaan
dengan
semua itu maka akan semakin
berkuranglah kerak yang menutupi hati kecil kita.




Dengan semakin terlatihnya kerinduan
serta
kekhusyuan tersebut maka akan semakin
terjaga serta semakin terpeliharalah kebersihan hati
kita dari kerak yang membawa kepada
kegelapan.




Menumpuknya dendam kerinduan kepada
Allah serta akhirat, kiranya dapat kita jadikan
sebagai bekal untuk melontarkan jiwa kita saat
kita telah terbebas dari penjara dunia, menuju
kebebasan akhirat yang kekal, tentunya dengan
kerinduan yang besar akan mudahlah ruh serta jiwa kita
meninggalkan tubuh pada saat sakratul maut nanti,
tidak
seperti orang yang terlalu cinta serta
rindu dunia, yang harus dicabut bagaikan pohon yang
tercabut hingga akarnya.




Namun penumpukan dendam rindu yang
keterlaluan haruslah dikendalikan, sebab walau
bagaimanapun yang keterlaluan keterlaluan biasanya menjadi
kurang baik, janganlah kita menjadi enggan
mengurusi urusan dunia yang menjadi kewajiban kita
dikarenakan kerinduan yang berlebihan, masih
sangat banyak kewajiban dunia kita yang harus kita
jalani, bersabar, ikhlas serta tawadhu adalah
lebih baik dalam menjalani ketentuan Allah didunia ini.




Kadang kala, kerinduan pembawa kekhusyuan
tersebut dapat menarik jiwa kita ke suatu tempat
yang
terasa sangat nikmat serta nyaman,
yang belum pernah dirasakan selama hidup, hal
tersebut seringkali menjadikan kita sangat egois,
hingga
semakin enggan mengurusi urusan dunia kita,
jika
sudah begini kita tentunya harus melipat gandakan
kesadaran kita akan segala kewajiban duniawi kita
agar
tidak terlalaikan.




Aneh memang hidup ini, bahkan
khusyu yang merupakan hal yang baik pun harus
diwaspadai serta dibatasi, apalagi
hal-hal buruk jebakan dari syaitan, memang
islam sangat membutuhkan kesadaran yang sangat tinggi
dalam melaksanakannya, hal tersebutlah kiranya yang
menjadikan
jenis khamr sangat dilarang, serta
lain-lain hal yang memabukan, mabuk judi, mabuk wanita,
mabuk dunia, mabuk-mabukan, apakah mabuk akhirat juga
termasuk?.




-=*=-



sabar

Sabar






Sering kita mendengar bahkan
mungkin mengalami habis kesabaran, dikarenakan sudah
keterlaluan sekali maka menjadi habislah kesabaran,
juga pada saat menanti sesuatu yang tidak tentu berapa
lama waktunya.







Sebenarnya kesabaran memang tidak
ada batasannya, tergantung seberapa pandai kita
dapat
menetralisir permasalahan yang
menyinggung perasaan kita tersebut, sebab bila kita
hanya menahannya saja, lama-lama akan menumpuk
menjadi
dendam yang hanya tinggal menunggu
pemicu yang akan meledakkannya, mirip dengan
bom waktu.




Memang ada cara melatih kesabaran
dengan
cara menahan marah kita satu menit, bila dapat
bertahan satu menit maka tambah lagi satu menit,
demikian
seterusnya hingga kita dapat
mengendalikannya.




Namun cara yang paling baik adalah
dengan berprasangka baik kepada Allah yang digabung
dengan
ilmu serta hukum terkait yang
dapat
menetralkan penyebab amarah ataupun kesal tersebut.




Mengingat rujukan masalah silaturahmi
dapat
membantu menetralkan penyebab amarah kita, kita
akan senantiasa berusaha untuk menghindari keributan,
dikarenakan Allah sangat menganjurkan menjalin
serta
merawat silaturahmi, sehingga kita dapat
menghidarkan perselisihan atau keributan bahkan
perkelahian, yang akan merusak silaturahmi serta
Allah tidak menyukainya, sedangkan bila
kita dapat menghidarkannya karena Allah, kita akan
mendapatkan banyak keuntungan dan kemudahan 
yang
akan dihadiahkan Allah, sebab kita
telah menjaga serta merawat hubungan silahturahmi
tersebut.




Rasa sakit perasaan kita dikarenakan
ketersinggungan oleh tingkah ataupun kedzoliman orang
lain, tentunya akan digantikan oleh Allah dengan
penambahan kemuliaan kita, sedangkan bila kita
didzolimi oleh orang lain dan bersabar,
kita akan mendapatkan amal baik orang tersebut,
sedangkan
orang tersebut menanggung dosa kita, sesuai
dengan
seberapa berat kedzolimannya.




Sedangkan pada saat menunggu
sesuatu, bila kita tidak sabar maka perasaan resah,
gelisah serta kesal kita akan membuat
kita merasa menunggu dua kali lebih lama, akan tetapi
bila kita bersabar serta mengisi waktu menunggu
tersebut dengan merenung dalam mengingat
Allah, selain kita akan merasa waktu menjadi dua kali
lebih cepat, bahkan mungkin empat kali, ditambah lagi
dengan pahala yang besar dalam mengingat
serta merenungkan tentang Allah, apalagi jika
perenungan kita tersebut menghasilkan hadiah seribu
rakaat shalat, dapat kita bayangkan akan menghabiskan
waktu berapa lama jika kita harus melakukan shalat
seribu rakaat.




Orang yang sabar disayang
oleh
Allah, sebab dapatnya ia menjaga
kesabarannya tentunya disebabkan oleh peduli serta
taat kepada Allah, senantiasa mengingat
Allah serta penuh dengan prasangka baik
kepada Allah, juga orang sabar akan tawakal
dalam
menjalani ketentuan Allah yang harus
dijalaninya, sehingga Allah menjadi ridho kepadanya.




Sabar menjalani kehidupan dunia
menuju
kehidupan akhirat yang abadi, menjadikan kita
dapat
memetik banyak sekali manfaat, ilmu, pahala serta
berkah yang telah Allah sediakan sebagai bekal
dalam
perjalanan tersebut, tentunya Allah akan menjadi
sangat senang sekali jika kita dapat mengambil
sebanyak mungkin dengan cara yang benar apa
yang telah disediakan tersebut.




Ketergesa-gesaan yang
termasuk jurus faforit syaitan dalam menjerumuskan
manusia, kedalam kelalaian yang sangat berbahaya
dikarenakan kita sulit untuk menyadari serta merasakan
serangan kelalaian tersebut, perisai yang paling baik
untuk menahan hembusan ketergesaan ini adalah
kesadaran yang tinggi serta kesabaran.




-=*=-



keikhlasan

KeIkhlasan






Apakah ikhlas itu?, bagaimana
kita bisa mendapatkan keikhlasan jiwa?, yang Allah
ridho kepada orang yang ikhlas kepadaNya..







Mungkin cukup banyak orang yang
menganggap ikhlas adalah menerima, anggapan tersebut
bisa saja benar namun bisa juga salah, sangat
tergantung kepada bagaimana proses menerima tersebut.




Ikhlas tidak dapat kita
paksakan, sebab bila kita memaksakan diri kita
untuk
menerima suatu ketentuan, namanya juga
memaksakan diri ya tentu saja akan menjadi terpaksa.




Ikhlas sangat mirip bahkan
mungkin hampir dapat dikatakan sama dengan
ridho, bila kita ridho kepada Allah tentu
saja Allah akan ridho kepada kita, ridho
itu sendiri adalah gabungan dari tulus
dengan ikhlas.




Kita akan sangat membutuhkan
prasangka baik kepada Allah, sebagai penunjang usaha
kita dalam mencapai keikhlasan jiwa, sebab
untuk dapat menerima dengan besar hati ataupun
dengan lapang dada, ketentuan dari Allah, bukan dengan
menahannya, tetapi menerima dengan penuh kerelaan,
kesadaran, ilmu serta pengertian akan
ketentuan tersebut.




Semisal kita sakit, baik sakit fisik
maupun
sakit perasaan kita, tentunya bukanlah diterima
begitu saja dengan segala keluh-kesah kita, tetapi
dengan
pengertian ilmu kita bahwa tiada
rasa
sakit sebiji zarahpun kecuali Allah akan
menambahkan kemuliaan kepadanya, ditambah lagi sakit akan
menggugurkan dosa-dosa kita, mungkin juga termasuk
menghilangkan sel-sel haram di tubuh kita, yang tumbuh
dari makanan yang kurang halal, ataupun kita
memakannya dengan tangan kiri, ataupun lupa pada
Basmallah nya, bahkan bila sakitnya membawa maut pun,
sakratul maut yang super sakit akan dapat
ditukarkan dengan super mulia.




Haruslah kita senantiasa
perprasangka baik kepada Allah yang akan membayar
lebih dari siapapun atas segala yang
kita tanggung serta mengganti segala yang
diambil kembali oleh Allah., dengan pengganti yang
berlipat kali lebih baik, asalkan saja semuanya itu
kita lakukan dengan ikhlas karena Allah.




Semua orang merasa senang bila
naik kelas, naik pangkat, naik jabatan atau naik gaji,
sebab semuanya itu akan menaikan derajat
kita didunia, tentu saja hal tersebut
seharusnya membuat kita menyadari bahwa bila Allah
memberikan kita ujian berupa cobaan, berarti Allah
akan
menaikan derajat kita dunia serta
akhirat sekaligus, mengenai rasa sakit dalam menjalani
cobaan tentunya kita sudah mengerti dengan jelas
cara
untuk menanganinya.




Dengan semua alasan tersebut
diatas tentunya akan membuat kita menjadi
rela untuk menerima serta menjalani ketentuan Allah
untuk
ditukar dengan segala keuntungan
serta
kemudahan yang akan Allah berikan,
sebab dalam setiap satu kesulitan yang
dilalui kita akan mendapatkan dua kemudahan.




Untuk mendapatkan ilmu ikhlas yang
akan
membuat jiwa kita ikhlas kepada segala
ketentuan Allah, kiranya kita dapat mencobanya
dengan
menggabungkan ridho, sabar serta tawadhu kepada
Allah, atau bila kita mau lebih bersusah payah
dengan
mengolah langsung dari inti-intinya
yaitu
prasangka baik kepada Allah.




-=*=-



tawadhu

Tawadhu






Rendah hati dihadapan
Allah, Tuhan yang Menciptakan kita, serta yang telah
menundukan dan menaklukan kita dengan
keagunganNya, dapat dikatakan sebagai
tawadhu kepada Allah.







Seringkali rasa malu, gengsi, egois
manusia dihadapan manusia lainnya, menjadikan
orang tersebut tinggi hati, bahkan kepada Allah
Tuhannya sekalipun, malu kepada orang lain yang tidak
banyak tahunya, tetapi tidak malu kepada Allah yang
Maha Tahu, yang mengetahui apa yang ada
didasar qalbu, serta dari apa orang tersebut dibuat.




Juga ada yang begitu berani,
ketika tidak dapat menjawab pertanyaan manusia tentang
suatu kebenaran dari Allah, demi harga
dirinya serta rasa malu juga takut
dibilang bodoh, hingga berani mengarang sendiri
jawabannya dengan mengatas namakan Allah,
sungguh
melampaui batas menjual nama Allah demi
kepentingan egonya sendiri, yang dapat menjadi sumber
celaka pula bagi si penanya.




Begitu pula orang-orang yang
berdebat menang-kalah penuh emosi serta
nafsu ingin meraih kemenangan, yang menjadikannya mampu
menyalahkan kebenaran yang disampaikan lawan debatnya,
serta bertahan pada kesalahan yang harus
diterima lawannya sebagai kebenaran.




Seharunya setelah setiap
hari tujuh belas kali ditundukan oleh Allah
dengan
keMaha Agungannya, serta tujuh belas kali pula
berserah sepenuh jiwanya kepada Allah yang Maha Tinggi,
yang telah menundukannya tersebut, menjadikannya
sebagai
orang yang berserah, taat, ridho serta
ikhlas kepada Allah, sebab jika kehidupan
kesehariannya tidaklah mencerminkan hasil dari
shalatnya tersebut, tentunya di hari akhir nanti
akan
digulungkan shalatnya tersebut
kemukanya.




Lagi kita mendapati bahwa
prasangka baik kepada Allah akan sangat membantu kita
dalam bertawadhu kepada Allah,  sebab
Allah telah menyediakan segala sesuatu bagi seluruh
manusia yang setiap orangnnya dibuat dari
setetes air yang hina, dan tidak membutuhkan apapun
dari
manusia, hal tersebut seharusnya akan
menyadarkan kita untuk tahu diri, serta merendah
serendah-rendahnya dihadapan Allah.




Seharusnya manusia merasa malu
kepada
Allah, bila menyombongkan sesuatu
pinjaman dari Allah yang dirasa sebagai
miliknya, hal tersebut sama saja dengan mengambil hak
Allah sebagai pemilik yang meminjamkannya, sebab kita
tidak pernah dapat menciptakan apapun, kecuali
hanya
meminjam ciptaan Allah, bahkan untuk
bernafaspun sebenarnya kita sangat mengandalkan rizki
yang Allah pinjamkan.




Kita akan dapat lebih
menghayati arti tawadhu, bila kita mau berprasangka
baik kepada Allah tentang segala ketidak mampuan kita
yang benar-benar sangat bergantung kepada
segala keMahaan Allah.




Mengamati segala ciptaan Allah,
serta
  membacanya atau merenungkannya
dengan
nama Allah yang Menciptakan, akan
membawa kita kembali kepada Penciptanya melalui
tujuan serta guna ciptaanNya tersebut, hal tersebut
akan
menambah dalam penghayatan kita akan
tawadhu.




Tawadhu dapat menjaga kita
dari perbuatan berlebihan, yang dapat menjadikan kita
manusia yang melampaui batas serta terkena hukuman
yang
sangat berat, senantiasa mengingat
Allah dengan penuh kerendahan hati serta
penuh kesabaran juga ridho, akan
menjadikan kita bahagia dunia dan akhirat serta
mulia.




-=*=-



selat

Selat Jawa






Selat Jawa memang rasanya belum
pernah mendengarnya, bahkan di peta pun tidak ada,
lalu dimana letaknya selat jawa tersebut?.







Selat Jawa memang tidak
ada, juga mudah-mudahan tidak pernah ada, biar
cukup
yang sudah ada saja, selat sunda, selat madura, selat
bali serta selat-selat lainnya.




Seandainya menjadi ada
dimanakah letaknya selat jawa tersebut?, hmm... mungkin pertanyaan
ini akan membuat kita untuk berusaha mengamati
fenomena alam yang terjadi di negri ini.




Retakan yang menimbulkan
tsunami di wilayah aceh, terus memanjang hingga
mendekati pantai parang tritis di jawa tengah, sehingga
menimbulkan gangguan pada gunung merapi, tetapi itu di
sisi luar garis kepulauan indonesia, sehingga tidak
menimbulkan terjadinya selat baru.




Saat terjadi gempa serta
lonjakan ombak besar di pantai pangandaran dan parang tritis,
kemungkinan besar retakan dari aceh telah sampai di
daerah tersebut, setelah lewat masa gempa air laut di
pantai pangandaran susut sejauh lima ratus meter dari
pantai selama beberapa hari, entah
berapa banyak air laut yang masuk kedalam retakan tersebut
sehingga
pantai bisa surut sejauh lima ratus meter
selama
beberapa hari.




Berapa lama berselang
munculah lumpur panas di daerah sidoardjo jawa timur yang
tiada kunjung berhenti, apakah ini suatu kebetulan
salah pengeboran, ataukah memang telah terjadi pompa
air hidrolik alam yang sedang mencari jalan keluar
yang kebetulan dengan adanya pengeboran tersebut
menemukan jalan keluar, sehingga bagai gayung bersambut.




Seandainya pompa air hidrolik yang
bertenagakan panas dari sebuah gunung tersebut
mendapatkan suplai air dari laut terdekat mungkin
tidak akan terjadi kerusakan yang terlalu besar,
walaupun
tetap mengancam surabaya serta
sekitarnya menjadi kehilangan fondasinya.




Mengingat sebuah kota yang
kehilangan fondasi mungkin kita akan teringat kota
tempat tinggal nabi Luth As, dijaman dahulu, mudah-mudahan kita
tidak
sampai menyaksikan kisah kota tersebut terulang
lagi.




Bila pompa air alam tersebut
ternyata
mendapatkan suplai air yang hilang dari
pantai selatan saat gempa, rasanya ini akan jauh lebih
mengerikan lagi akibatnya, yang mungkin saja dapat
menjadikan selat baru dari area retakan di laut selatan hingga
ke selat madura, tentunya mudah-mudahan tidak pernah
ada yang namanya selat jawa tersebut.




Belahan air yang memusnahkan
mengingatkan kita kepada tongkatnya nabi Musa As,
tentunya kita tidak ingin mengingat adanya kemungkinan
tongkat pembelah tanah, sebab tongkat secara fungsi
biasanya selain sebagai penuntun jalan, dapat
juga berfungsi sebagai alat pemukul.




-=*=-



golongan

Golongan






Kembali kita mendengar
ceritera akhir jaman yang salah-satunya adalah ummat
islam akan terbagi menjadi tujuh puluh tiga golongan,
lalu golongan manakah yang benar?.







Bila kita mengamati suatu
negara, tentu didalamnya akan kita temukan dari
mulai
presiden atau pemimpin dari negara tersebut yang
hanya satu orang sehingga pemulung bahkan hingga
pengemis.




Begitu pula kiranya struktur suatu
ummat, khususnya umat islam yang telah diramalkan akan
menjadi tujuh puluh tiga golongan tersebut, lalu kembali lagi
pertanyaannya, mana yang benar?, rasanya bisa
saja semuanya benar dan juga semuanya tidak ada yang
sempurna, bahkan mungkin haruslah saling mengisi
serta
saling mendukung.




Sebagaimana kita ketahui dalam
suatu negara tidaklah mungkin menjadi presiden semuanya
ataupun
tidak mungkin pula menjadi tukang sampah semuanya,
semuanya haruslah mengisi tempatnya masing-masing
agar
negara tersebut dapat berjalan dengan baik.




Golongan yang banyak
didalam struktur ummat pun seharusnya mirip dengan
struktur negara, tidak mungkin semua menjadi ustadz
ataupun
ulama, tidaklah mungkin semua dapat
berfikiran sama, harus ada golongan yang melaksanakan
kegiatan di setiap sisi kehidupan, haruslah ada
yang
menjalankan kehidupan umum yang menjadikan
berputarnya roda kehidupan, namun sebaliknya bila tidak
ada ustadz atau ulamapun, maka roda kehidupan akan berputar
tanpa
aturan ataupun arahan yang sesuai dengan
syariat yang telah ditentukan, antar golonganpun seharusnya
saling
mengerti fungsi masing-masing golongan tersebut,
bahkan
bila kelihatan sangat aneh sekalipun, yang pasti
selama bertuhankan Allah yang Maha Esa, serta meng Esa
kan Nya, juga tidak melakukan pelanggaran besar
dalam
aturan islam, tentulah golongan tersebut masihlah
golongan islam sesama saudara.




Dari masa ke masa, bidang politik
adalah
bidang yang sangat keras, tega dan bisa
dibilang kotor, lalu bagaimana bisa bidang tersebut dapat
diisi oleh golongan tertentu dengan benar, tentunya
akan
sangat-sangat sulit sekali, tetapi
biar bagaimanapun tentu saja harus ada yang mengisinya,
walaupun akhirnya kita akan menjadi aneh melihat
tingkah laku mereka dalam menyesuaikan diri kedalam
kehidupan politik, kita harus lebih memaklumi keadaan
serta kesulitannya, paling tidak orang yang masuk
tempat kotor dengan berbekal ilmu bersih, akan
berbeda
dengan orang yang masuk ketempat kotor dengan
bekal
ilmu yang kotor pula.




Juga dalam hal perdagangan
serta hal-hal lainnya tentunya akan terjadi banyak
improvisasi serta manuver golongan dalam penyesuaian
bentuk, apalagi di jaman era globalisasi yang terjadi
kebebasan atau mungkin dapat dikatakan lebih mendekati
kepada kebobolan paksa, dalam segala
bidang, termasuk ideologi atau isme import yang datang
bagaikan gelombang samudra, tentunya islam yang
diturunkan teruji di jaman jahiliyah akan dapat
bertahan menghadapi perubahan jaman seperti apapun juga, asal
saja kompak serta menjalin silaturahmi dengan lebih
baik serta lebih banyak pengertian antar golongan saja.




Sekarang ini masih banyak
sekali orang-orang terutama kaum muda, yang mengikuti baik partai
maupun
golongan, namun mereka sama sekali
tidak tahu apa serta bagaiman partai ataupun
golongan yang ia ikuti tersebut, alias hanya
ikut-ikutan saja, hal tersebut menujukan kelemahan
yang sangat besar dari partai maupun golongan tersebut
dalam membina ataupun mengarahkan anggautanya, hal
tersebut dapat menjadikan kelemahan kelompok tersebut
dikarenakan beranggotakan orang-orang yang tidak jelas
bahkan mungkin tidak satu tujuan sesuai dengan tujuan
kelompok tersebut, bahkan mungkin saja anggotanya
hanya sebagai pengisi jumlah saja, alias
manipulasi suara yang mungkin memang dimanfaatkan sebagai
pendukung banyaknya saja, yang akhirnya hanya
menjadikan kebenaran yang dikarenakan banyaknya saja,
yang hanya menguntungkan beberapa gelintir orang saja
yang pandai memanipulasi massa, serta tidak
pernah
menjadi suatu kelompok yang benar-benar solid
serta
tahan uji.




Seharusnya setiap golongan
mempunyai perhatian kepada anggota serta calon
anggotanya, ditanya maksud serta tujuan calon anggota
tersebut, apakah satu tujuan serta satu pemikiran,
apakah perlu diberikan pengarahan, namun jika ternyata
calon tersebut berbeda maksud, lebih
baik di arahkan ke golongan lain yang lebih sehati
dengan orang tersebut, dengan demikian tentunya tidak
akan terjadi manipulasi hak sesorang demi kepentingan
beberapa gelintir orang saja yang demi mencapai
ambisinya tega memanipulasi hak kepentingan orang
lain.




Dengan cara yang tertib serta
benar seharusnya dapat diwujudkan banyak golongan
berkualitas yang saling pengertian serta saling
menghargai dengan golongan lainnya, sehingga
terwujudlah ummat yang berkualitas serta tangguh, bukannya ummat
yang
terus diperbodoh agar mudah untuk
dimanipulasi serta di adu dombakan.




-=*=-



wanita-2

Wanita - 2






Wanita karir, bila kita amati secara
kalimat, maka wanita karir adalah
seorang wanita yang menjadikan karir diatas segalanya,
sama halnya dengan profesional yang berarti profesi
adalah
segalanya atau paling tidak
menempati priotitas utama.







Bila kita coba untuk
memahami arti prioritas, maka kita akan mendapati
prioritas sebagai suatu keutamaan, tentunya bila sudah
menyinggung masalah keutamaan, didalam
pola hidup islami yang paling utama adalah
senantiasa menyertakan Allah dalam setiap hajat kita,
barulah selanjutnya serta khususnya
untuk
wanita adalah keutamaan suami
serta
anak-anak suaminya.




Seandainya yang dikatakan
wanita karir tersebut berkarir sebagai ibu rumah
tangga, tentunya tidak akan menjadi masalah apapun
julukan wanita karir tersebut, namun bila ternyata
karirnya menjadikan berpindahnya keutamaan sebagai istri serta
ibu dari anak-anak suaminya, kiranya akan timbul
masalah yang sangat sulit untuk
diperkirakan akibatnya.




Kembali kita harus mengingat
mengapa wanita begitu dimuliakan oleh
Allah, wanita yang mana?, tentunya wanita sebagai ibu
yang dapat menjadikan anak-anak suaminya menjadi
anak-anak yang soleh-solehah serta
berbakti, juga wanita yang menyenangkan
hati suaminya, yang tentunya semua itu
dilakukan karena Allah yang memberikannya.




Lalu bagaimana caranya jika
seorang wanita ingin berkarir tidak sebagai ibu rumah
tangga, tetapi tetap ingin dimuliakan Allah?, ini
pertanyaan yang sah-sah saja walaupun sebenarnya
menentang ketentuan, tetapi memang selalu ada banyak
jalan untuk menuju ke suatu tempat, walaupun
tentunya jalan yang lain tersebut pastilah akan sangat
berat untuk dilalui, dibandingkan jalan yang telah
tersedia yang tentunya sudah dianggap yang paling
sesuai untuk dilalui.




Namun bila jalan yang mudah
serta dimudahkan saja sudah sulit untuk
dilalui apalagi jalan yang lebih berat ataupun susah,
jadi tentu saja jalan tersebut tidak
perlu kita bahas disini.




Lebih baik jika kita
mempertanyakan apakah wanita karir yang mengambil
karir selain yang telah ditentukan tersebut merasa
siap untuk kehilangan kemuliaannya dihadapan Allah?,
sebab sejuta alasan sangatlah mudah mengatakannya
dibandingkan
harus mempertanggungjawabkan akibatnya.




Biasanya wanita lebih senang bersaing
dengan
sesama wanita lagi, yang sebetulnya
menimbulkan banyak sekali dampak yang buruk,
sebab
persaingan tersebut bukanlah persaingan yang
pada
tempatnya, seorang wanita boleh bersaing
habis-habisan hanya dengan para bidadari di syurga.




Sekarang ini di desa-desa pun,
banyak para wanita mudanya memilih berkarir di
pabrik-pabrik demi mengejar kebebasan hidupnya, yang
kenyataannya kebebasan tanpa pengawasan tersebut
menjadikan sangat banyaknya dari mereka yang
terjerumus kedalam kehancuran.




Sebenarnya seorang wanita yang
belum menikah adalah milik ayahnya, sedangkan bila
menikah menjadi milik suaminya, namun
bila menjadi janda adalah milik dirinya sendiri,
tetapi
menjanda sangatlah tidak disarankan
didalam islam, segera menikah lagi setelah masa
idahnya habis adalah yang terbaik, hak seorang wanita
adalah senantiasa didalam perlindungan.




-=*=-



wanita-1

Wanita - 1






Wanita ahli syurga, tentunya
menjadi
wanita ahli syurga adalah idaman ataupun
harapan semua wanita yang solehah, yang bidadari saja
merasa cemburu kepada wanita-wanita yang solehah.







Sebenarnya apa sih
sederhananya ungkapan yang dapat menggambarkan wanita
solehah yang dicemburui bidadari itu?, wah..wah..
pertanyaan buru-buru, tajam serta langsung begini ini biasanya
pertanyaan wanita yang cemburu sama wanita solehah,
sama cemburunya dengan bidadari, tetapi
ini cemburu yang positif, mudah-mudahan saja wanita yang
bertanya ini dapat menjadi wanita solehah serta
menang bersaing dengan bidadari.




Memang pada umumnya para
wanita sangat senang sekali hatinya bila dicemburui
wanita lain, sebab merasa mempunyai kelebihan
dari
wanita yang mencemburuinya, tetapi
ini persaingan yang kurang sehat, yang dapat
menimbulkan kesombongan, rendah diri, amarah hingga
hal-hal tidak baik lainnya, lain halnya jika bersaing
dengan bidadari pastinya persaingannya adalah
persaingan sehat yang positif, ini ngomong terus... kapan
mau nerangin ungkapannya..., sabar-sabar biar subur.. orang sabar
disayang Allah, disayang Allah dekat dengan solehah.




Wanita yang solehah adalah
wanita yang menyerahkan seluruh jiwa serta raganya hanya
kepada Allah saja, yang menjaga kesucian jiwanya hanya
karena Allah, yang merasa dirinya senantiasa diawasi
oleh Allah, sehingga bidadari yang tinggal di surga
pun merasa kalah suci, kalah cantik jiwanya
serta
kalah dekat dengan Tuhannya, pokoknya kalah telak lak...




Lalu bila menjadi wanita
solehah saja sudah sedemikian hebatnya, bagaimana dengan
wanita ahli syurga?, bila wanita solehah sedemikian hebatnya, ya
tentu
saja wanita ahli syurga adalah wanita
yang super hebat, jadi seberapa berat untuk meraihnya?... hmm..
pertanyaanya jadi lemes, tidak menggebu-gebu lagi...
itu pesimis namanya, seharusnya tetap menggebu
dan
penuh keyakinan dong.. padahal menjadi
wanita ahli syurga akan menjadikan wanita sebagai ratu
di syurga, yang selain dicemburui bidadari juga menjadi
sanjungan mereka.




Allah memuliakan wanita sebab wanita
adalah
seorang ibu yang tugasnya adalah
menjadikan anak-anak suaminya menjadi anak-anak yang
soleh-solehah serta berbakti, sedangkan hukum memberi
adalah harus memiliki setidaknya apa yang akan
diberikan tersebut, sebab tidak mungkin memberikan
sesuatu yang tidak kita punyai, hal ini tentu saja
berarti untuk dapat menjadikan anak soleh-solehah
serta
berbakti maka si ibu haruslah
memiliki solehah serta bakti.




Untuk mempunyai calon anak yang baik,
tentunya seorang wanita haruslah mempunyai suami
serta
menikah.




Poin pertama serta yang
paling utama agar dapat meraih posisi wanita ahli
syurga adalah, ridho kepada suami yang
dijodohkan oleh Allah.




Jika poin pertama dari
persyaratan wanita ahli syurga tersebut tidak
terpenuhi, tidaklah mungkin akan dapat memenuhi
poin-poin selanjutnya dengan tulus karena Allah,
kecuali penuh dengan kepura-puraan ataupun
hal-hal lain selain Allah, misalnya karena
ketampanan ataupun kebaikan serta kesolehan suaminya,
hal-hal selain Allah tersebutlah yang menjadikan Allah
tidak ridho kepada segala hasilnya, sebab
jika Allah mengujinya dengan cara suaminya tersebut
tidak sesuai lagi dengan harapannya ataupun
mengecewakannya akan menjadikannya tidak ridho
lagi
terhadap suaminya yang hanya sekedar
jodoh pemberian Allah, yang dapat juga diartikan tidak
ridho kepada Allah yang memberikannya, tentu saja
Allah pun tidak ridho kepadanya.




Semoga prasangka baik kepada Allah
dapat
menjadikan para wanita lebih tawadhu serta
dapat ridho kepada suami yang dijodohkan Allah, sehingga
dapat meraih posisi wanita ahli syurga yang
menjadikannya
ratu di syurga yang di sanjung serta
dicemburui para bidadari, juga dapat terlindungi
dari
serangan syaitan yang sangat gencar
disaat
datang bulan.




-=*=-



rosul

Rasul






Rasul Allah berarti adalah
utusan Allah kepada suatu kaum, kecuali Muhammad
Rasulullah SAW, yang menjadi utusan bagi seluruh ummat.







Seorang utusan yang
sekaligus mencontohkan bagaimana menjalankan apa yang
disampaikan serta diperintahkah kepada seluruh ummat,
tentunya haruslah dapat mencontohkannya kepada
seluruh ummat tersebut, yang berarti juga harus dapat
menjadi Nabi bagi seluruh ummat.




Hal tersebut tentulah
sangat-sangat sulit dilakukan, bahkan mustahil
dilakukan kecuali dengan bantuan Allah yang Maha Kuasa,
ummat manusia terbagi dalam banyak sekali bagian,
golongan, profesi serta lain sebagainya pembagi, yang dalam
kenyataanya Rasulullah SAW, dapat melakukannya atas
idzin serta bantuan Allah.




Didalam menjalankan tugas mencontohkan
kepada semua ummat, tentunya Beliau SAW,
menjalani
sisi kehidupan seluruh ummat manusia yang
baik-baiknya, sebab contoh yang buruk tinggal
membalikan saja dari contoh yang baik, sehingga tentunya Beliau SAW,
tidaklah perlu mencontohkan sesuatu yang
buruk.




Melihat kenyataan tersebut
dapatlah
kita bayangkan betapa luarbiasanya dapat
menjalani seluruh sisi kehidupan manusia yang
baik-baik saja, sedangkan kita-kita ini hanyalah
manusia biasa saja yang hanya menjalani beberapa sisi
kehidupan saja, bahkan termasuk yang sangat mungkin
menjalani pula sisi kehidupan tidak ataupun kurang
baik.




Kadang kala kita melihat ada orang
yang
ingin hidup persis sama dengan
Rasulullah SAW, hal tersebut tentunya akan membuat
kita berfikir apakah itu mungkin?, sebab
itu sama saja dengan kita ingin menguasai seluruh isi
Qur'an, yang tidaklah mungkin kita dapat menguasai
seluruhnya, selain hanya yang kita mampu dapatkan
serta
kita butuhkan sesuai kehidupan kita
saja, kita dapat saja mengangkut air laut sebanyak
yang kita mampu serta butuhkan, namun tentunya kita
tidak
akan pernah bisa membawa ataupun
memindahkan lautnya, hanya airnya saja.




Kiranya akan samalah dengan
hal tersebut diatas, apa yang mampu kita lakukan
atau
usahakan dalam menjadikan Rasulullah
SAW, sebagai panutan dalam kehidupan
kita, adalah dengan mengambil contoh dari
sisi yang sama dengan sisi kehidupan kita saja,
barulah jika masih ada sisa keleluasaan waktu
maupun
tenaga, dapat kiranya kita tambahkan
contoh-contoh yang lainnya semampu tenaga serta
usia kita.




Bagi kita ini mencontoh yang
sangat penting-pentingnya saja yang sesuai dengan sisi
kehidupan kita tentunya sudah pasti tidak akan mudah, ada baiknya
jika kita lebih tawadhu dalam menghadapi serta
menghayatinya.




Mudah-mudahan Allah ridho dengan
segala usaha kita sebagai hambanya yang penuh dengan
segala kekurangan.




Mudah-mudahan pula Rasulullah
berkenan
memasukan kita kedalam kelompok ummatnya
serta
mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, agar
kita dapat turut didalam perahu syafaat Beliau SAW,
untuk
mengarungi samudera akhirati menuju
tempat tujuan akhir kita sesuai dengan apa yang
telah
dijanjikan Allah kepada hambanya.




-=*=-



istri

Istri






Seperti apakah istri yang baik?,
tentunya sangat berbeda-beda pendapat
mengenai hal istri ini, bahkan seringkali terjadi
kekeliruan antara baik dengan cantik, baik itu cantik
wajah maupun cantik tubuh.







Mengapa sering terjadi kekeliruan
antara
baik dengan cantik?.., rasanya bila
kita amati lebih jauh kekeliruan ini terjadi, dikarenakan banyaknya
expose atau pertunjukan kecantikan tubuh serta
wajah wanita yang sebenarnya merupakan aurat wanita di
berbagai media, baik itu sebagai iklan, model, filem
ataupun pembawa acara yang menjadikan laki-laki
terlalu banyak memandang aurat wanita, sehingga
tuntutan birahinya tanpa disadari menjadikan
atau
membuat imajinasi sosok pasangan ataupun
idola berdasarkan selera syahwatnya, dan
bukannya
berdasarkan akal sehatnya maupun
syariatnya.




Begitu kekeliruan yang
terjadi dengan munculnya sosok istri berdasarkan
selera syahwat pada laki-laki, begitu
pula akibatnya kepada para perempuan yang
menjadi
berlomba-lomba mempertontonkan auratnya kepada
laki-laki sebagai tolok ukur pilihan laki-laki
dalam
mencari istri.




Padahal ukuran yang paling
penting bagi seorang istri adalah yang ridho
dengan
suami yang dijodohkan oleh Allah,
sehingga dapat berbakti sepenuhnya kepada suami
dikarenakan
pemberian Allah kepadanya.




Sosok seorang istri yang
dicontohkan didalam islam, yang terutama adalah Siti
Khadijah, yang dikatakan sebagai seorang istri
yang
ramah bagaikan seorang ibu sekaligus
bergairah sebagai seorang istri.




Kombinasi ramah sekaligus
bergairah ini tentu saja sangat sulit, sebab biasanya
yang ramah keibuan tidaklah begitu bergairah,
sedangkan yang bergairah biasanya tidak begitu keibuan,
malah bisa saja menjadi tomboy.




Keramahan Siti Khadujah yang bagaikan
seorang ibu tersebut dapat kita ketahui dari
segala
perhatiannya kepada Rasulullah, baik dalam
perdagangan, saat banyak merenung di goa hira,
membantu
perjuangan syiar bahkan membantu dengan
seluruh hartanya.




Sebagai istri yang tidak
pernah mengganggu segala keputusan suami yang walaupun
mungkin saja sama sekali tidak dapat dimengertinya
bahkan
mungkin tidak masuk diakalnya, tetapi
Ia sangat percaya kepada Suaminya, biasanya
seorang istri akan bertanya, mau kemana, mau apa disana, kalau tidak
ada gunanya lebih baik dirumah saja lebih jelas
menemani
istrinya tersebut, hal tersebut sangat
terlihat saat Suaminya banyak merenung di gua hira, tentunya
istri biasa akan mempertanyakan gunanya ataupun
hasilnya jika tidak jelas tentu akan sangat keberatan
ditinggalkan sendirian dirumah.




Dukungan kepercayaan serta
pengertian seorang istri sangatlah berpengaruh kepada
keberhasilan atau kesuksesan yang akan diraih
serta
diyakini suaminya, jika terlalu diberati
oleh istri, tentunya akan sukarlah bagi sang suami
mendapatkan kesempatan untuk maju, apalagi jika si
istri sudah digerogoti prasangka cemburu, akan
makin
sulitlah kesempatan maju tersebut datang, bahkan
keramahan yang tulus pun akan menghilang dari sosok
seoran
g istri yang ramah.




Padahal yang namanya datang
hilangnya suami adalah jodoh yang menjadi hak mutlak
Allah, tidak ada yang kuasa menolak ataupun
mendatangkannya kecuali Allah saja, tetapi syaitan
akan selalu menghembuskan was-was serta ragu yang akan
menghancurkan ketentraman suatu pernikahan yang
seharusnya sakinah dan mulia, menjadi pernikahan yang
penuh prasangka dan hina.




Sedangkan masalah
bergairah tentunya kita tidak dapat membahasnya
terlalu jauh, sebab dapat menimbulkan cerita porno,
yang pasti jika seorang RasulAllah mengatakan bergairah
tentunya
dalam arti bergairah yang seluas-luasnya
sebagaimana yang dinginkan oleh seorang laki-laki pada
umumnya, sebab seorang laki-laki didalam perjalanan
pernikahannya akan melalui masa-masa pandangan hidup,
pegangan hidup hingga akhirnya perjuangan hidup yang
untuk menghidupkan berahinya saja dibutuhkan
perjuangan yang berat, juga laki-laki walaupun sudah
berat perjuangannya namun tetap mempunyai berahi
hingga akhir hayatnya.




-=*=-