Kamis, 30 Juli 2009

jual

Jual Diri






Kalau mendengar kata jual diri, langsung
saja kita akan berfikir bahwa itu pekerjaan para
pelacur yang menjual dirinya untuk mendapatkan uang
untuk mempertahankan hidupnya, benarkah demikian yang
sebenarnya terjadi?.







Setelah kita perhatikan kebanyakan orang
yang merasa dirinya bersih akan jijik kepada pelacur
yang kotor dikarenakan menjual dirinya dengan harga murah
untuk menyambung hidupnya, misalnya para ulama, ustadz dan
orang-orang yang kelihatannya soleh lainnya, lain lagi dengan
ibu-ibu para pemilik suami yang merasa jijik
dikarenakan menjijikan dirinya untuk menutupi rasa takutnya terhadap
mereka yang berpotensi merebut suami miliknya tersebut
dikarenakan harga mereka yang murah serta terjangkau
tersebut.




Apa sih sebenarnya jual diri itu?, serta
siapa saja yang melakukan jual diri tersebut?,
tentunya selain pelacur yang sudah sangat kita ketahui bahwa memang
profesinya menjual dirinya, apakah para artis menjual dirinya dengan
harga yang cukup memadai?, apakah perempuan menjual dirinya kepada
suaminya?, apakah karyawan menjual dirinya dalam bentuk tenaga atau
keahliannya, pada perusahaan atau majikannya, apakah manusia
menjual
dirinya kepada tuhannya demi mendapatkan kekayaan
tuhannya, ilmu tuhannya atau apa saja milik tuhannya yang ia
harapkan?, ataukah ia ridho menerima apa saja yang terbaik yang
tuhannya berikan kepadanya?, rasanya memang iya
hampir
semua orang menjual dirinya walaupun dengan
pembayaran yang berbeda-beda sesuai dengan yang
diharapkannya.




Apakah semua orang menjual
dirinya?, tentu saja jawabannya adalah tidak, mengapa?, karena
siapapun yang melakukan sesuatu karena Allah saja,
dikarenakan ia tahu bahwa Allah yang Maha Tahu pasti lebih tahu apa
yang dibutuhkannya dibandingkan dirinya sendiri, misalnya rizki kita
Allah memberikannya melalui pekerjaan, oleh karena itu sudah sudah
selayaknyalah bila kita menjalaninya karena Allah yang
memberikannya sebagai jalan turunnya rizki, singkatnya adalah orang
yang menjalani apa yang sudah Allah berikan dengan ridho bukanlah
orang yang yang menjual diri, mengapa begitu?, karena pada dasarnya
setiap manusia mempunyai naluri untuk mencari
sembahannya atau tuhannya, jadi bukanlah mencari milik
ataupun barang-barang tuhannya, adapun bila tuhannya
memberikan ini dan itu karena sayangnnya pada hambanya itu semua
karena segala keMahaanNya saja.




Untuk di ingat juga bahwa wanita atau
perempuan yang membuka-buka auratnya adalah orang yang
mengiklankan tubuhnya atau auratnya agar ada pembeli yang berminat
membeli karena syahwatnya, bukannya menikahinya karena
Allah memberinya jodoh untuk dijalani di jalan yang
diridhoi Allah.




Disisi lain bagi karyawan atau pegawai
yang bekerja karena uang, tentu akan mudah sekali
terkena jebakan kecurangan, dikarenakan tanpa terasa akan mencari
uang yang sebanyak-banyaknya dengan pekerjaan yang sedikit-dikitnya,
alias korupsi waktu, kecuali bila orang tersebut menjalaninya
dengan
jalan yang diridhoi Allah, maka ia akan selalu
berhitung agar ia dan memperkerjakannya sama-sama untung,
sehingga
pekerjaan serta rizki mereka menjadi berkah,
sebagai alat dalam mencapai tujuan akhir dari kehidupan fana, yaitu
kehidupan akhirat yang abadi.




Oleh karena itu seharusnya kita
berhati-hati dalam menjalani kehidupan tempat kita
mencari bekal ini, agar tidak terseret dalam perjual diri an,
walaupun jauh masih lebih baik jika kita menjual diri
kita kepada Allah saja sebagai hamba, daripada menjual
diri kepada selain Allah, yang dapat mengakibatkan
kemusyrikan ataupun kemurtadan.




Semoga kita termasuk orang-orang yang
hanya
menjual diri kita kepada Allah saja, atau yang
lebih
baik dari itu jika ada, tentunya, dan selalu ada
yang lebih baik disisi Allah, InsyaAllah.




-=*=-



Tidak ada komentar: