Kamis, 30 Juli 2009

admin

Administrasi Amal




Dua malaikat selalu menyertai kita
untuk
mencatat amal baik dan amal buruk, di surat
zalzalah ada dikatakan di hari akhir nanti bumi akan
mengabarkan beritanya, berita apa?, memang bumi itu sendiri
adalah
makhluk yang telah ditundukan Allah, untuk ditinggali
manusia, tapi kembali lagi pertanyaanya, bumi akan mengabarkan
berita apa?.





Kalau bumi itu maklhuk hidup memang sudah
jelas, terlihat ada sirkulasi air pada bumi, entah
sirkulasi apa persamaannya pada manusia, bumi diberi
makan dan minum oleh Allah sehinnga tumbuh terus membesar, karena
menurut statistik bumi di terpa meteor yang kandungannya entah apa
saja, kurang lebih sejenis tanah dan cairan beku, setiap
sepuluh menit sekali, semua meteor tersebut dicerna
oleh atmosfir sehingga menjadi debu, kecuali yang besar-besar sekali
saja yang dapat kita lihat dapat menembus atmosfir dengan sisa yang
cukup besar, alam semesta membesar terus menerus setiap saat,
sehingga jarak antar planet pun terus menjauh, jika
masing-masing planet tidak tumbuh tentu dengan menjauh akan menjadi
terlepas, kemungkinan dengan terus saling menjauh itulah yang
menjadikan
terpeliharanya jarak dan waktu.



Tetapi kembali lagi ke pertanyaan bumi
akan
mengabarkan berita apa?,  ya kemungkinannya
adalah mengabarkan segala yang terjadi di muka bumi,
dari awal hingga akhir, kalau begitu kemungkinannya, apakah termasuk
kabar kita juga?, memang kelihatannya sih begitu.



Menyadari bahwa tubuh kita
yang terdiri dari trilyunan sel, sedangkan setiap saatnya
entah
berapa sel yang selesai masa tugasnya alias meninggal,
sedangkan meninggal yang kita fahami secara umum adalah habisnya
umur yang diberikan Allah kepada kita secara keseluruhan, lalu
sel-sel yang berguguran setiap saat kita anggap mereka
itu ganti-berganti begitu saja, padahal sudah jelas bahwa kata
sel-sel yang mati itu biasa di katakan berguguran, berarti gugur
dalam tugasnya dan setiap yang mati atau gugur akan kembali menjadi
tanah, berarti selama kita hidup pun tubuh kita
senantiasa berguguran menjadi tanah setiap saatnya.



Menurut penelitian seorang cendekiawan air
di jepang, ia menemukan bahwa air dapat merekam atau
menyimpan atau bereaksi terhadap fikiran kita,
sedangkan bagian terbesar dari tubuh kita adalah air, jadi tentu
saja bagian terbesar dari sel kita pun adalah air, berarti fikiran
dan keadaan kita terekam oleh sel dan airnya, yang bila gugur
tentu
saja akan kembali ke bumi sebagai tanah dan air,
secara logika sudah barang tentu menjadi sangat jelas bahwa hampir
setiap saat bumi merekam semua keadaan kita melalui
guguran sel-sel kita yang telah habis masa tugasnya, jadi jangan
mengira Allah tidak tahu segala perbuatan kita, bahkan
bumi saja mencatat semua keadaan kita setiap saatnya.



Sekarang menjadi lebih jelaslah mengapa
Allah menghimbau agar kita ketika berdiri, duduk dan
tidur senantiasa mengingatNya, tidak boleh berlama-lama dalam
keadaan junub, bahkan ada yang berusaha selalu menjaga wudlu,
pandang serta fikiran, demi menjaga agar sel-sel yang
gugur tersebut, gugur dalam keadaan baik bahkan syahid jika sel-sel
tersebut gugur di jalan Allah.



Kita tidak tahu berapa kalikah tubuh
kita berganti dari semenjak lahir hingga meninggal dunia nanti,
kecuali bagian-bagian yang tidak berganti seperti lever atau hati,
syaraf serta kornea mata, dengan begitu tentu saja seandainya harus
di timbang pun akan menjadi mudah proses
penimbangannya, tinggal membagi tanah menjadi tiga bagian saja yaitu
yang gugur dalam keburukan, kesia-siaan dan yang gugur dalam
kebaikan, lalu timbang antara yang baik dengan yang buruk banyak
mana atau berat mana.



Mengingat administrasi pencatatan bumi
yang
sedemikian telitinya, ada baiknya kalau kita mulai
segera memperhatikan segala tindak-tanduk kita, kehalalan makanan
serta minuman kita serta kebersihan fikiran kita agar koleksi
tanah bekas tubuh kita lebih banyak yang bagusnya dibandingkan yang
buruknya.



-=*=-



Tidak ada komentar: