Kamis, 30 Juli 2009

rokok

Dilarang Merokok!!!






Merokok yang banyak dilakukan orang
terutama laki-laki apakah hukumnya makruh atau haram?,
banyaklah pendapat yang bersimpang-siur tentang masalah hukum
merokok ini, tapi kalau kita mau berjujur diri maka
kita akan mendapatkan kenyataan bahwa merokok adalah haram hukumnya,
karena merokok bila dikerjakan merusak tubuh alias
berdosa, sedangkan bila ditinggalkan ya... tentu saja harus
karena haram eheheh..., tapi bagi yang sudah kadung merokok yang
tentu saja sulit sekali untuk menghentikannya, ya
terima saja hukumannya, lalu carilah amal pahala yang setimbang
untuk menghapusnya, daripada harus menghalalkan yang haram yang
tentu saja artinya jadi menentang, ingat melanggar
dengan menentang jauh sekali bedanya.







Entah siapa yang memulai kebiasaan
merokok ini, tentunya sangat jenius orangnya sehingga
begitu banyak orang yang terperosok kepada kebiasaan jelek ini,
sungguh luar biasa hasilnya entah berapa juta orang
yang merokok di dunia ini, tentu orang-orang yang sama
jeniusnya yang juga memulai pada minuman, obat
terlarang juga narkotik serta yang lainnya yang
sejenis
khamr atau memabukan karena dampaknya juga sama
hebatnya, sama banyaknya yang terperosok.




Memang menjadi pusing
memikirkannya (sambil ngebul, fuhh...), mengamati fungsinya merokok,
miras, narkoba semuanya adalah penghilang gelisah ataupun stress
dengan kekuatan yang berbeda-beda, begitu pendapat
dari seorang psikiater yang mengkonsumsi obat relaxasi karena pusing
juga dengan sedemikian banyaknya pasien yang stress semua, lagi pula
katanya obat ini tidak adiktif atau tidak jadi
ketagihan, walaupun sebenarnya yang nagih itu bukan adiktif atau
tidaknya tetapi pusingnya itu, orang yang merokok itu
ketagihan nikotin dalam tubuhnya, tetapi yang paling parah minta nya
ya gelisahnya, jadi ketagihannya itu karena permasalahannya
itu, sebenarnya sih orang muslim yang baik tidak akan
stress ataupun gelisah, karena tawadhu, sabar dan bersyukur, tapi
yaitulah susah jadi muslim yang baik, makanya ada
istilah be a good muslim or die as syuhada.




Sekarang ini di dunia, juga di indonesia
sedang terjadi persaingan ketat kampanye anti narkoba
dan anti merokok yang kelihatannya anti narkoba kalah
modal oleh anti merokok yang didukung power serta
keuangan yang luarbiasa sekali mengherankannya, padahal saat ini
korban
narkoba sudah sangat banyaknya, seharusnya
partisipan anti narkobalah yang menang bila dibandingkan partisipan
anti merokok, sungguh mengherankan, apakah ada udang
di balik rokok?.




Kampanye anti merokok di negara-negara
barat sudah meningkat kepada tingkat bermusuhan, di
toko-toko sudah tersedia alat-alat untuk membalas asap
rokok dengan asap kalengan, seakan-akan yang merokok itu sudah
seperti penjahat yang harus di semprot dengan gas
airmata, saking takutnya orang yang sudah berhenti
merokok itu ketagihan lagi saking menariknya, daya tarik rokok itu,
bagi yang tidak pernah merokok mereka ketakutan menjadi perokok
pasif yang katanya jauh lebih parah dari perokok aktif,
ketakutan
dari akibat rokok sebenarnya adalah bayangan dari
ketakutan kepada kematian, padahal setiap yang hidup pasti akan
mengalami kematian, setiap orang tidak akan tahu kapan kematiannya
akan menjemput, sebab sehat, sakit maupun mati adalah hak Allah.




Hmm... jangan-jangan udang dibalik anti
merokok ini memang ada, selain power dan keuangannya
yang begitu kuat, juga mengindikasikan kepada sistem kuno adu domba
juga yang memang sejak jaman dahulu ampuh terhadap
orang yang senang sekali termakan prasangka atau ahlul suudzon,
soalnya di jaman sekarang ini ghibah di acara-acara
infotainment sangatlah digemari untuk pelengkap bahan
prasangka, selain itu, bila memandang keadaan saat-saat sekarang ini
yang negara-negara di hancurkan ekonominya lalu dihutangi lalu
disiasati dalam perdagangannya oleh institusi berpower super, tentu
saja kehidupannya susah, sedangkan jadi muslim yang baik pun belum
siap, belum lagi serangan pornografi dan kekejaman, kesadisan dari
media filem juga media cetak yang juga ada yang membacking dengan
power sangat besar pula, bahkan dengan segala ancaman blocking
ekspor, semua itu tentu saja menimbulkan banyak kegelisahan dan
stress yang paling murah obatnya secara mental,
kesehatan dan kantung ya cuma rokok, sebab kalau berpindah ke lem
hisap saja atau penyalah gunaan obat sesak dan obat sakit kepala
tentu saja akan lebih berat bahayanya bagi kesehatan, apalagi harus
pindah ke miras atau narkoba, memang sih katanya sesuai dengan
kampanye nya bahwa yang lain selain rokok tidak mengganggu orang
lain secara langsung sebagaimana rokok yang berasap,
walaupun asapnya tersebut tidak lebih berbahaya dari asap polusi
kendaraan yang memfitnah asap rokok sebagai biang
keladi berbagai macam penyakit.




Memang sih kalau di fikir-fikir  (sambil
ngebul lagi, fuhh...), kakek yang tinggal di desa yang banyak
berjalan kaki di udara bersih sambil merokok, umurnya bisa sembilan
puluh tahunan sedangkan orang di kota dengan banyak
fitness dan anti merokok pun banyak yang kehabisan umur di bawah
empat puluh lima tahun saja, mungkin kena polusi dan kebanyakan
makan enak yang ngga ada di kampung, walaupun diluar
semua itu ya jodoh, nyawa dan rizki hanyalah di tangan Allah.




-=*=-



Tidak ada komentar: