Kamis, 30 Juli 2009

kita

Kita






Kita... siapa kita ini?,
tergantung
, apakah kita dalam satu ikatan
ataukah hanya sekedar kita yang sedang bersama
ataupun
kita-kita yang lainnya.







Bisa saja kita ini hanyalah
sekumpulan orang yang saling tidak mengenal,
tetapi
biasanya kita ini adalah sekumpulan
orang-orang yang saling mengenal, akrab, bahkan
sangat dekat serta akrab, yang dapat berupa negara,
organisasi, golongan, kaum, bahkan suatu keluarga.




Tetapi yang paling pasti
apapun kaitannya kita ini, kita adalah orang-orang
yang
benar-benar merugi.




Hanya sedikit
perkecualiannya, yaitu bagi yang beriman,
mengerjakan
amal soleh, saling menasihati
dalam ketaatan, kebenaran serta dalam menetapi
kesabaran.




Memang waktu kita banyak
sekali yang terbuang, tidur yang menghabiskan enam jam
lebih, ber lelet-lelet atau belambat-lambat,
melamun
sana-sini, berkhayal ini-itu,
menunggu
sesuatu yang terlalu jauh bahkan
mungkin tidak akan pernah datang  serta
lain sebagainya pemborosan waktu yang seringkali kita
lakukan.




Sedangkan untuk dapat
beriman kita harus belajar serta mencari
banyak ilmu-ilmu yang bermanfaat, juga dibarengi dengan
do'a agar dihindarkan dari ilmu yang tidak bermanfaat
yang hanya akan menambah borosnya waktu.




Untuk mengerjakan amal soleh
pun kita memerlukan waktu yang tidak sedikit, sebab
untuk
mendapatkan hasil dari amal tersebut kita
harus
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh serta
telaten, sebab jika kita mengerjakan sesuatu dengan
asal-asalan sehingga tidak mendapatkan hasilkan
yang
mencukupi, tentu juga kita akan menjadi
memboroskan waktu yang banyak dengan hasil yang
sedikit.




Saling menasihati tentunya
yang menasihati harus mengerti betul apa
yang dinasihatkan, untuk dapat mengerti tentunya harus juga
belajar yang mengambil banyak waktu, belum lagi
bila
menasihati tanpa hasil menjadi
membuang-buang waktu juga, sehingga kita bisa
kehilangan
banyak waktu baik pada saat belajar
juga pada saat memberi nasihat yang tidak berhasil,
sebab untuk mengetahui hasil nasihat kita, kita
harus
menunggu sampai terlihat bagaimana
kenyataannya hasil yang terjadi pada orang yang
kita
nasihati tersebut.




Kita banyak sekali
kehilangan waktu pada saat menjalani kehidupan kita,
yang sudah barang tentu akan menimbulkan kerugian
yang
banyak bagi kita, sedangkangkan disisi
lainnya segala perkecualian bagi kerugian tersebutpun sangat
membutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkan
serta
mengerjakannya.




Padahal dihari akhir atau
hari perhitungan nanti, waktu akan bersaksi tentang
bagaimana
kita telah memperlakukan waktu tersebut,
apakah banyak terbuang sia-sia ataukah efisien
memanfaatkannya.




-=*=-



Tidak ada komentar: