Kamis, 30 Juli 2009

sumpah

Sumpah






Orang islam hanya diidzinkan
bersumpah dengan nama Allah saja, tetapi mengapa di
dalam qur'an banyak kita temukan Allah bersumpah
dengan sesuatu yang lain, bahkan barang-barang
biasa
yang ada di dunia?.







Bersumpah dengan buah tin
dan zaitun yang banyak manfaatnya, buah tin
ciptaan
Allah, begitu pula dengan zaitun,
manfaatnya
bagi kita tentu saja pemberian
Allah juga, bukit sinai atau tursina milik Allah,
begitu pula kota mekah yang diamankan Allah lah yang
menjaganya
.




Yang paling mendekati akal
sehat kita tentunya benda-benda tersebutlah yang pada
saat diciptakan telah bersumpah kepada Allah untuk
melaksanakan
tugasnya dengan taat atau pasti, jadi
artinya Allah hanya menceriterakan sumpah si benda
kepada Allah dahulu kala.




Buah tin paling banyak terdapat
di palestina, minyak zaitun seringkali dipakai sebagai
perumpamaan
hati kecil, bukit sinai atau tursina adalah
tempat
nabi Musa AS, menerima sepuluh firman
pertama
yang diberikan oleh Allah untuk menjadi
pedoman langsung hidup manusia, atau kitab Allah yang
pertama diturunkan untuk manusia, sedangkan kota mekah
adalah kota yang akan diamankan oleh Allah sehingga
akhir masa.




Jika melihat dari sisi tempat,
palestina adalah akhir atau ujung dari perjalanan para
nabi dari keturunan nabi Ishak AS, yang didustakan
para kaumnya, sedangkan kota mekah yang diamankan atau
tanah haram adalah akhir dari perjalanan keturunan
nabi Ismail AS, yaitu Rasulullah SAW.




Semua kitab Allah sebelum al
Qur'an terkumpul serta terhenti di palestina,
sedangkan kitab suci terakhir yang terjaga kesuciannya,
yaitu al Qur'an yang telah disempurnakan ataupun dilengkapi dari
semua
kitab Allah yang telah diturunkan terhenti
di makah kota yang terjaga keamanannya sampai akhir
masa.




Pada saat Isra Mi'raj, Rasulullah SAW,
diperjalankan
dari masjidil haram di mekah menuju
masjidil aqsa di palestina lalu mengambil tugas shalat,
setelah itu kembali ke masjidil haram di kota mekah
yang diamankan, tidak lama setelah itu maka dipindahkan
pula kiblat ummat manusia dari masjidil aqsa ke ka'bah
di masjidil haram.




Dapat pula kiranya hal tersebut
diartikan
bahwa Allah memerintahkan Rasulullah SAW. untuk
menjemput
dahulu para pemeluk kitab Allah sebelum
al Qur'an yang masih berkiblatkan masjidil aqsa
untuk
segera berpindah ke al Qur'an dengan
berkiblatkan ka'bah di masjidil haram, berpindah dari
palestina yang tidak terjamin, ke kota mekah yang terjaga
keamanannya, berpindah dari kitab yang terkena campur
tangan manusia kepada kitab suci al Qur'an yang
terjaga, setelah itu barulah Allah memberikan
perintah
shalat lima waktu yang setara dengan
lima puluh waktu.




Sebagaimana dapat kita lihat
sekarang
ini di palestina, yang menjadi tempat
para mujahid menjalankan keyakinan jalan hidup yang
mereka pilih untuk gugur dijalan Allah, menghadapi
kaum
tertentu yang sangat ingin merebut masa lalu
mereka bukannya masa depan, kiblat lama serta tempat meratap
yang
sudah berakhir masa berlakunya dan bukannya
meraih kiblat baru di tempat yang diamankan Allah.




Begitulah Allah memberikan pilihan
bagi manusia sekarang, apakah akan memilih kiblat
palestina yang senantiasa panas ataukah akan memilih
kiblat ka'bah di mekah yang tentram terjaga dan
diamankan hingga akhir jaman, sebagaimana
pilihan kiblatnya demikian pula yang akan terjadi
dengan
hati serta jiwanya, salah memilih
berarti hati serta jiwanya akan senantiasa panas.




Aman, tenang dan tentram adalah
sakinah atau bahagia, sakinah atau bahagia adalah uang muka
surga yang dibayarkan didunia, menurut keterangan diatas tidak ada
agama lain yang dapat membawa ummatnya kedalam
kebahagiaan hidup selain Islam.




-=*=-



Tidak ada komentar: