Kamis, 30 Juli 2009

saya

Siapa Saya






Kamu tahu siapa saya??!,
saya adalah fulana yang kaya dan
berkuasa, begitulah kita sering mendengar seseorang
menerangkan
siapa dirinya.







Siapa sih sebenarnya saya
yang sering menjadi aku tersebut?, apakah saya raja,
saya penguasa, saya manusia biasa ataupun saya orang
tiada berpunya bahkan mungkin saja saya yang
gila tanpa jiwa.




Yang pasti ya seperti
kata
seorang bijak, saya yang manusia ini
adalah kantung najis yang berjalan kesana kemari
tanpa
akhir tujuan yang jelas, tambah
banyak diisi, maka akan bertambah banyak saja
isi
najis didalam kantungnya, juga menjadi
tambah banyak mengeluarkan najis tersebut.




Yang menurut orang super
awam, saya ini adalah yang bila diisi apapun
akan
mengeluarkan najis, berarti saya ini adalah alat
untuk memproses segala-sesuatu menjadi najis,
alias
alat pembuat najis.




Yang menurut pandangan ahli
personalia jiwa, saya ini adalah pesuruh pencari bahan
baku najis dari tubuh, yang tugasnya adalah
mencari sebanyak-banyaknya bahan baku untuk dijadikan
najis yang sebanyak-banyaknya.




Atau menurut pandangan
ilmuwan non manfaat,  bahwa saya ini adalah
sesuatu
yang terjadi tanpa disengaja, menjadi
sebentuk
alat yang bila diberi bahan baku akan
menghasilkan tenaga syahwat serta emosi yang
besar dengan sisa limbah berupa najis.




Itulah kiranya yang akan
terjadi dengan si saya ini bila berubah menjadi
si aku, namun akan menjadi lain halnya bila
si saya ini berubah menjadi si hamba yang
menggantungkan segalanya hanya kepada Allah saja
Tuhannya yang telah menciptakannya, hidup dengan
tuntunan ilmu yang bermanfaat sesuai syariat islam.




Dikarenakan islam adalah
agama bagi semesta alam, maka bagi ummat islam
seluruh
alam semesta menjadi berkah berkat
Basmallah serta Tasbih, sebagaimana
seluruh alam semesta senantiasa bertasbih kepada Allah
Penciptanya.




Sungguh beruntung bagi si
saya yang menjadi si hamba Allah, sebab islam
menawarkan serta memberi segala kesempatan untuk
meraih kebahagaiaan dunia serta akhirat, juga
sedikit kesenangan sebagai hiburan di perjalanan.




Dunia ini menjadi surga bagi
non islam, menjadi penjara bagi ummat islam, si saya
dilahirkan penuh dengan keluh-kesah, sedangkan
Allah memanggil pulang kepada jiwa yang tentram
serta
damai.




-=*=-



Tidak ada komentar: