Kamis, 30 Juli 2009

shalat

Shalat






Indonesia sebenarnya merupakan negara
yang memiliki penduduk beragama islam terbanyak di
dunia, tapi kenapa kehidupan di indonesia kelihatannya
seperti sangat tidak islami, dimana letak kesalahannya sehingga
akhlak
penduduknya banyak sekali yang buruk, umat islam
yang harusnya satu qiblat serta satu sembahan yang
Maha Tunggal kenyataanya tidak kompak sama sekali.





Shalat adalah rukun islam yang kedua dari lima rukun,
ada baiknya kita mengenali seluruh rukun tersebut secara sepintas
dan sederhana saja.




Rukun islam yang pertama yaitu
syahadat
, sebenarnya mengisyaratkan kita untuk menjadi satu
sembahan, satu panutan serta satu
qiblat
, kalau tidak hati-hati dalam hal ini bisa-bisa
copot
syahadat kita.




Rukun islam yang kedua yaitu shalat,
seharusnya menghindarkan kita dari perbuatan keji dan
mungkar serta mendekatkan atau perduli kepada
fakir miskin
dan anak yatim.




Rukun islam yang ketiga yaitu zakat,
selayaknya menjadi pendalaman terhadap rukun
kedua poin dua
, yaitu mengenal dengan lebih mendalam
atas fakir miskin dan anak yatim
.




Rukun islam yang ke empat yaitu
puasa
, diharapkan menjadi ajang pacu dalam
meningkatkan kualitas rukun kedua poin kesatu secara
lebih baik sistem penghidaran diri dari perbuatan keji dan
mungkar
, dengan melatih kesabaran, sekaligus
melatih prihatin diri, yang juga meningkatkan
penghayatan pada rukun dua poin dua
.




Rukun islam yang kelima yaitu haji,
sebaiknya menjadi komitmen diri dalam menjalani
pola kehidupan
yang islami secara istiqomah.




Kembali pada topik kita yaitu shalat,
melihat fungsi shalat serta sangat pentingnya
silaturahmi
dalam islam, seharusnya kasus seperti tersebut
di atas tidaklah terjadi di negara tercinta ini.
mengapa kasus seperti di atas dikaitkan dengan shalat
sebagai rukun kedua sedangkan rukun-rukun lainnya
mungkin akan lebih cocok, atau bahkan tentu saja
keseluruhan rukunnya sudah pasti cocok, karena
pembahasan dasar dari permasalahan ini adalah masalah
fungsional, jadi contoh yang paling cocok adalah
shalat yang diharuskan dilakukan lima kali disetiap
harinya, sebab jika umat islam melaksanakan semua
rukun dan berfungsi tentu saja masalah tersebut diatas
tidak akan ada.




Mengingat masalah berfungsi tidak
berfungsinya
sesuatu, tiba-tiba jadi teringat akan
suatu masa
, dimana masa itu semua yang telah dimatikan akan
dihidupkan kembali dari kematiannya, dengan disusunnya kembali tubuh
dari tulang ekor yang tersisa, pada saat itu ada yang
digulungkan shalatnya kemukanya yang disebabkan karena
orang itu melakukan shalat namun shalatnya tidaklah
menghasilkan apapun
selain kesia-siaan, yang dapat pula
diartikan bahwa shalatnya tidak berfungsi, seperti
orang yang sibuk bekerja keras tetapi tidak
menghasilkan
apapun yang berguna selain lelah,
seperti orang menyalakan pendingin udara (ac) tetapi
udara tidaklah menjadi dingin karena ac
nya tidak berfungsi, udarnya tidak menjadi dingin tapi
listrik tetap harus bayar, seharusnya paling
tidak
shalat kita menghasilkan empat poin
seperti yang diterangkan pada poin-poin rukun islam yang kedua,
barulah shalatnya itu dapat dikatakan berfungsi dan
InsyaAllah tidak akan digulungkan kemuka kita di hari
kebangitan nanti.




Apakah sebenarnya shalat itu?, setelah
berusaha untuk mencari, mendengarkan,
membaca
, melihat, mencoba,
menjalankan
, menjalani lalu
merenungkannya
, meneliti diri, meyakini
serta menghayati, kurang lebih shalat itu adalah
pola ibadah terbaik
yang diberikan Pencipta
kepada makhluk ciptaannya yang secara nalurinya
senantiasa mencari sembahan, lalu apakah yang
terjadi
selama melaksanakan shalat itu?, apa yang terjadi?...,
selama shalat...?, wah... sulit untuk mengatakannya ataupun untuk
menggambarkannya, jadi untuk lebih mudahnya sebaik kita datang
sendiri
kesana untuk mengikuti perjalanan
shalat tersebut dengan mata kepala sendiri, tentunya
akan menjadi lebih jelas.




Ayo, ayo... cepat buat yang mau ikut...
perjalanan shalat akan segera dimulai... Allah sudah memanggil
melalui adzannya... untuk yang mau ikut segera membeli
karcis di pintu akhirat
...




waaahh... kita masih tertidur
dilenakan
dunia, cepat siram dengan karcis air
wudlu agar bangun menghadap akhirat, yang kehabisan
bisa memakai karcis debu tanah pengingat kematian atau
karcis debu tanah asal pembuatan tau penciptaan...




Kami semua telah masuk dan siap...
pintu dunia
akan segera ditutup dengan kebesaran
Allah, Allah Maha Besar yang kebesarannya menutup segala
sesuatu
, pintu dunia tertutup.




Kami telah siap mendengar
serta kami berjanji didada kami bahwa tangan
kiri
perlambang salah ataupun buruk akan kami tutup
dengan ikatan
erat  tangan kanan sebagai
perlambang kebenaran dan kebaikan karena Engkau saja Dzat Maha
Tunggal, dengan jari telunjuk kanan kami sebagai
saksinya.




Bathin kami melihat serta mendengar
Engkau firmankan tujuh inti ilmu alam semestamu yang
maha agung, yang Engkau jadikan tujuh ayat yang
menjadi induk semua ayat dalam seluruh surat,
yang seluruh surat tersebut telah engkau jadikan kitab
yang terpelihara serta suci, yang didalam kitab tersebut terdapat
perumpamaan
dari seluruh permasalahan seluruh
manusia
, yang juga didalamnya terdapat ilmu seluruh
alam semesta
, kami bersaksi bahwa kami telah
mempelajari ilmu Mu, bersama lisan kami
yang mengucap beberapa ayat  Mu.




Allah Maha Besar lagi Maha Agung, kami
tunduk
pada ke agungan Mu, Maha Suci Allah yang Maha
Agung dan kami memujiNya, kami sucikan ke AgunganMu
dari prasangka kami yang dangkal ya Allah serta kami
bersyukur kepadaMu ya Allah sehingga kami tidak tunduk
kepada selain Engkau.




Allah Maha Besar lagi Maha Mendengar
semua hambanya, ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang sungguh Engkau yang Agung sedemikian besar perhatianMu
kepada kami, sungguh tiada tuhan pantas bagi kami selain Engkau ya
Allah.




Allah Maha Besar lagi Maha Tinggi,
kami takluk
padaMu ya Allah, kami bersujud takluk
dihadapanMu, Maha Suci Allah yang Maha Tinggi dan kami memujiNya,
kami sucikan ke TinggianMu dari prasangka
kami yang rendah ya Allah, kami bersyukur kepadaMu ya
Allah sehingga kami tidak takluk kepada selain Engkau.




Allah Maha Besar, kami terduduk
disini untuk merenungkan Engkau yang telah
menundukan
serta menaklukan kami dengan
seluruh ke Mahaan Mu, KesucianMu serta KasihSayangMu ya Allah,
engkau yang Maha Mengetahui, yang mengetahui segala kebutuhan kami,
mengetahui segala kekurangan kami serta mengetahui segalanya tentang
kami, tentu Engkaulah yang menciptakan kami ya Allah tuhan kami.




Allah Maha Besar lagi Maha Tinggi, kami
berserah diri
dengan sepenuh hati dengan
bersujud
padamu ya Allah yang Maha Tinggi, tiada
sembahan
yang pantas kami sembah selain Engkau ya Allah
sembahan kami, Maha Suci Allah yang Maha Tinggi dan kami memujiNya,
kami sucikan ke TinggianMu dari prasangka
kami yang rendah ya Allah, kami mendengar, kami
tunduk
, kami takluk, kami menyembah,
kami bersujud, kami taat padaMu ya
Allah.




Allah Maha Besar, kami menemukanMu
ya Allah, kami menemukan tuhan kami, kami duduk
bersaksi
kepadaMu dengan jari telunjuk kanan
kami, bahwa tiada tuhan selain Enkau ya Allah, dan kami bersaksi
bahwa Muhammad Rasulullah adalah sebenar-benar utusan darimu ya
Allah, maka tempatkanlah Muhammad Rasulullah beserta keluarganya di
tempat mulia yang telah Engkau janjikan.




Allah Maha Besar, kami telah menemukan
kebenaranMu
serta keselamatanMu melalui
RasulMu ya Allah, kami berniat mengajak seluruh ummat
di antara kedua kutub kedalam keselamatunMu,
rahmatMu serta barokahMu ya Allah,
segala puji bagiMu ya Allah yang tiada yang pantas di puji selain
Engkau.




Eehhh... kita sudah kembali lagi di
gerbang dunia... semoga hikmah perjalanan shalat ini terbawa dalam
shalatan kehidupan, yang berfungsi serta dapat
menjadikan keseluruhan rukun berfungsi dengan baik,
sehingga tidak terjadi lagi kekacauan hasil dari kesia-siaan.




Jadi salah satu kaitan antara syahadat dan
shalat kita adalah, kalau shalatnya mantap maka syahadatnya tambah
mantap, kalau syahadatnya mantap ummat jadi kompak, kalo ummat
kompak... ya tidak kacau... kalau tidak kacau, terus..? au ah capek....




-=*=-



Tidak ada komentar: