Kamis, 30 Juli 2009

Khusyu

Khusyu




Hampir semua umat beragama
mencari atau berlomba-lomba mencari kekhusyuan dalam
ibadahnya, bahkan bila mungkin juga khusyu dalam
kehidupannya,
namun apa dan dimana
serta bagaimanakah khusyu itu sebenarnya, banyak orang
berusaha menggenjot konsentrasi dalam ibadahnya, ada
juga yang berusaha menyatu dengan alam agar
mendapatkan apa yang dinamakan khusyu tersebut, namun
kenyataannya
apa yang terjadi, mengapa sang khusyu
tiada kunjung tiba
, sehingga orang akhirnya ada yang merasa
frustasi karena tidak pernah berhasil mencapainya,
tentu saja akibat dari rasa frustasi ini akan sulit
diperkirakan akibatnya.





Benarkah hingga sedemikian sulitnya untuk
mendapatkan apa yang dinamakan khusyu tersebut?, ataukah disebabkan
oleh ketidak tahuan bahwa sebenarnya khusyu adalah
hadiah
, sehingga tidak akan didapatkan dengan cara
memaksakan
, melainkan harus ditunggu
kedatangannya dengan sabar, syukur, berserah
diri
serta tertib.



Jika khusyu adalah hadiah, mengapa ada sebagian orang yang
menggenjot konsentrasi dengan cara-cara shalat panjang
ataupun dengan berdzikir panjang ternyata dapat juga
mencapai khusyu
, walaupun dengan pengorbanan yang
besar
baik itu dari segi waktu maupun
tenaga
, sekiranya untuk mendapatkan khusyu haruslah
sedemikian besar pengorbanannya, tentu akan sulitlah bagi
orang-orang biasa
yang mempunyai kesibukan
keseharian yang cukup banyak, sedangkan khusyu itu
sendiri adalah hak bagi semua orang.



Bagi mereka yang berkeluangan waktu
dan tenaga
, mereka dapat melakukan pengkonsentrasian
dengan melakukan shalat taupun dzikir panjang,
sehingga dengan terkurasnya tenaga hingga habis maka
tanpa terasa mereka telah bersih diri, sabar
serta berserah diri, sehingga khusyu bisa didapatkan
walaupun mereka hanya mendapatkan khusyu ibadah dan
bukan khusyu kehidupan.



Sedangkan mereka yang berusaha
menyatu dengan alam
, mereka merasakan mendapatkan
ketenangan jiwa
yang mereka anggap kekhusyuan
walaupun sebenarnya adalah bukan, semua itu
dikarenakan menyatu dengan alam adalah menyatukan jiwa
dengan bumi, ataupun sejauh-jauhnya menyatukan jiwa
dengan alam semesta, yang kedua-duanya masih termasuk
hitungan dunia, sedangkan khusyu kaitannya adalah
dengan akhirat, kesalahan-kesalahan tersebut memang umum terjadi,
tentu saja penyebabnya adalah kesulitan dalam membedakan yang mana
mata bathin dengan yang mana mata terbuka hijab
ghaib
, mata terbuka hijab ghaib adalah mata yang dapat
melihat mahluk ghaib, tentu saja yang terlihat
bukanlah
yang Maha Ghaib, ataupun
akhirat
yang jauh diluar alam semesta, sedangkan mata bathin
tentu saja tidak melihat melalui kedua matanya itu, karena pada saat
mata bathin terbuka, semua panca indera tetap
berfungsi seperti biasanya
dan tidaklah seperti orang yang
kehilangan kesadarannya.



Sekarang pertanyaannya adalah, jadi
dapatkah
dan atau  bagaimanakah kita
sebagai orang-orang biasa saja dapat mencapai apa yang
dinamakan khusyu beribadah, bahkan khusyu dalam
kehidupan
, jawabannya tentu saja dapat,
sedangkan masalah bagaimananya, kita harus menelaah
lebih dahulu dasar-dasar pendukung pemberian hadiah
khusyu itu sendiri, pada dasarnya islam adalah pola hidup
yang harus di dukung oleh kesadaran yang
setinggi-tingginya, oleh karena itulah maka umat islam diwajibkan
melaksanakan shalat lima waktu sebagai pembentukan
pola beribadah
, yang harus dilakukan dengan kesadaran
sepenuhnya, sehingga sangat tidak disarankan kita shalat sambil
menutup mata
, bahkan pergerakannya pun haruslah dilakukan
dengan setertib-tertibnya agar lisan maupun pergerakan
shalat itu senantiasa tetap terjaga niat, arti
serta tujuannya, tidak menjadi susut dimakan
lalai
karena sudah terbiasa atau begitu rutinnya, karena
segala sesuatu perbuatan manusia itu, yang pertama-tama di lihat
adalah niatnya, seperti yang sudah umum kita lihat
dalam keseharian, bagaimana salam yang begitu sering
di ucapkan menjadi berubah fungsi dan artinya menjadi
say halo saja, padahal saling memberi salam itu
sebenarnya adalah saling mendo'a kan, sehingga niat bersalam itu
niat mendo'akan orang, tujuannya adalah agar orang yang dido'akan
tersebut selamat dunia akherat, mendapat rahmat serta berkah dari
Allah, hukumnya bagi orang yang mendo'akan akan mendapat yang
sama
, tanpa mengurangi sedikitpun dari orang yang
dido'akannya, adapun dalam kehidupan keseharian kita di ajarkan
untuk membaca Basmallah setiap kali hendak melakukan
sesuatu, serta do'a-do'a harian yang dapat menjadi
pagar kehidupan
kita, asalkan semuanya itu dilakukan
dengan selalu menyadari sepenuhnya akan niat, maksud
serta tujuan setiap segala sesuatu yang kita lakukan.



Oleh karena itu, dalam melaksanakan shalat
usahakanlah senantiasa melaksanakannya penuh dengan kesadaran
serta ketertiban
, tertib dalam setiap gerakan serta
lisan
, tidak kehilangan niat, maksud, tujuan serta
melakukannya hanya karena Allah, demikian pula dalam
melaksanakan kehidupan keseharian kita, lakukanlah semua
karena Allah
serta jelas niat, maksud, tujuannya,
jadikanlah
segala sesuatu dalam kehidupan kita menjadikan
kita mengingat Allah, mengejar pahala
karena di suruh Allah melalui rosulnya, menghindari
dosa
karena dilarang Allah melalui rosulnya,
berdo'a meminta kepada Allah yang maha
kaya serta maha pengasih lagi penyayang kata rosulnya,
Basmallah
menempatkan Allah menemani serta mengawasi
kita begitulah yang disampaikan rosul Allah tentang keseharian,
ingatlah bahwa mengingat Allah dan rosulnya
akan senantiasa memperkuat Syahadat kita, sedangkan
pola hidup islami
akan membuat kita otomatis
berdzikir mengingat Allah
pada saat berdiri, duduk dan
tidur
.



Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
dengan melakukan ibadah yang penuh dengan kesadaran dan
ketertiban
, ditambah hidup dengan pola islami,
tawadhu, sabar serta pandai
bersyukur
dan senantiasa berprasangka baik pada Allah,
istiqomah dalam menjalankan semua itu, InsyaAllah hadiah
khusyu dalam beribadah maupun khusyu dalam
keseharian
yang didambakan akan kita didapatkan,
aamiin.



Ciri-ciri khusyu, bila kita mendapatkannya adalah
terbukanya mata bathin
kita, yang dapat dirasakan sebagai
rasa haru
yang sangat, apabila kita sedang
mengingat Allah, akhirat, surga,
Rasulullah, dosa-dosa yang telah lalu
serta lain-lain hal yang berkaitan dengan ruhani kita,
rasa haru tersebut membuat kita merasa hati tergores rindu,
menetes airmata, banjir airmata bahkan bisa sampai menangis
tersedu-sedu
.




Sebagai catatan tambahan, dalam keseharian kita di jalanan baik
dalam berkendaraan maupun berjalan kaki, seringkali tanpa
disadari
kita menghancurkan pola hidup islami kita dengan
menghinakan
diri menjadi preman bahkan
menjadi perampok, yang merampas atau merampok
hak orang lain
dengan memotong, memepet, mengambil jalan
orang lain, menghalangi, menyebrang dengan berlambat-lambat, saling
memaki atau mengumpat serta lain-lain perangai tidak terpuji
yang kita lakukan, perlu kita sadari bahwa semua orang ingin cepat
sampai ke tujuan dengan tenang,
tentram
dan aman di jalan, menjalin dan
menjaga silaturahmi sangatlah di sarankan bagi orang
islam.




-=*=-



Tidak ada komentar: