Kamis, 30 Juli 2009

agama

Agama






Arti dari agama itu
sendiri adalah benar, berarti mempunyai agama dapat
diartikan dengan memiliki kebenaran, atau
patokan
kebenaran, bisa juga panduan kebenaran.







Semua agama merasa agamanya
adalah yang paling benar, tentu saja itu dapat
dianggap benar jika yang dimaksudkan adalah
bahwa arti agama adalah benar, lalu yang mana
sebenarnya yang benar-benar benar itu?, hmmm...
ng..ng..ng....




Supaya lebih mudah, lebih baik
jika kita memahami dahulu bagaimana cara
berfikirnya orang-orang secara umum dalam memilih
agamanya.




Yang paling banyak kita
dengar ternyata umumnya orang-orang cenderung memilih
agama yang paling cocok dengan gaya
hidup mereka, rasanya mirip dengan orang mencari jodoh
atau pasangan hidup, yaitu mencari yang paling
cocok sifat serta hobinya, yang paling
sesuai
dengan idamannya atau keinginannya.




Rasa-rasanya kakek pernah
menasihati tentang pasangan hidup ini, katanya...
sesuai dengan perbedaannya laki-laki dan perempuan,
jangan
mencari pasangan yang sehati, akan
jauh lebih baik bila sifat-sifatnya bertentangan
dengan
kita, lho?... ( tidak pakai kenapa
begitu ), sebab... lanjutnya, bila sehati tentu akan
sulit untuk saling mengingatkan, sebab satu hati
itulah, sehinga bila yang satunya menuju jurang
pasangannya pun akan turut kesana, karena satu hati, jadi
begitu
kejeblos jurang sekaligus dua-duanya,
karena satu hati.




Agama atau kebenaran yang
hakiki datangnya dari Tuhannya manusia, yang
Membuat manusia itu, kebenaran adalah suatu aturan,
kita yang harus patuh mengikuti aturan ataukah
aturan yang harus sesuai dengan keinginan kita?,
sejuta manusia dengan sejuta keinginannya yang
berbeda-beda, apakah harus ada sejuta peraturan
yang
berbeda untuk masing-masing dari sejuta
manusia tersebut yang artinya menjadi tidak
ada aturan alias semaunya masing-masing orang tersebut.




Umumnya manusia senang
sekali melanggar aturan, tentunya secara naluriahnya tidak
ingin diatur, apalagi aturan tentang kebenaran, tentu saja
sangat
tidak menyenangkan, membatasi banyak
sekali keinginan syahwat yang senantiasa mengajak
untuk dipuaskan.




Agama yang paling banyak
membebaskan hasrat syahwat manusia, tentu
saja adalah agama yang paling sedikit aturannya yang
otomatis juga menjadi paling sedikit kebenarannya,
biasanya
yang beginilah yang paling dicari
orang, yaitu yang paling sedikit larangannya.




Sedangkan agama yang paling banyak
larangannya disebabkan begitu sulitnya mengendalikan
nafsu syahwat serta emosi manusia, adalah agama yang
paling banyak orang menghidarinya, walaupun sebenarnya
adalah yang paling banyak kebenarannya serta
hadiahnya, tetapi dianggap terlalu menghalangi
keinginan mengumbar nafsu serta emosi, padahal banyak
itu belum tentu berarti berat aturannya, mungkin
berat menjalankannya karena banyaknya tetapi pasti
dapat dijalankan bila ada kemauan melatihnya,
lain
halnya dengan yang sedikit tetapi sangat
berat aturannya sehingga tidak banyak yang mampu
untuk
melaksanakannya.




Memang kebanyakan orang mencari
kesenangan menjadi prioritas utama dalam hidupnya,
tanpa
mengerti apa itu bahagia, apalagi
bahagia dunia akhirat, sehingga pilihannya akan
selalu
sangat dipengaruhi oleh jumlah
kesenangan yang akan didapatkan ataupun terhalangi,
bukannya kepada kebenaran yang sesungguhnya yang
tanpa
disadari sangatlah dibutuhkan oleh
jiwanya..




-=*=-



Tidak ada komentar: