Kamis, 30 Juli 2009

selat

Selat Jawa






Selat Jawa memang rasanya belum
pernah mendengarnya, bahkan di peta pun tidak ada,
lalu dimana letaknya selat jawa tersebut?.







Selat Jawa memang tidak
ada, juga mudah-mudahan tidak pernah ada, biar
cukup
yang sudah ada saja, selat sunda, selat madura, selat
bali serta selat-selat lainnya.




Seandainya menjadi ada
dimanakah letaknya selat jawa tersebut?, hmm... mungkin pertanyaan
ini akan membuat kita untuk berusaha mengamati
fenomena alam yang terjadi di negri ini.




Retakan yang menimbulkan
tsunami di wilayah aceh, terus memanjang hingga
mendekati pantai parang tritis di jawa tengah, sehingga
menimbulkan gangguan pada gunung merapi, tetapi itu di
sisi luar garis kepulauan indonesia, sehingga tidak
menimbulkan terjadinya selat baru.




Saat terjadi gempa serta
lonjakan ombak besar di pantai pangandaran dan parang tritis,
kemungkinan besar retakan dari aceh telah sampai di
daerah tersebut, setelah lewat masa gempa air laut di
pantai pangandaran susut sejauh lima ratus meter dari
pantai selama beberapa hari, entah
berapa banyak air laut yang masuk kedalam retakan tersebut
sehingga
pantai bisa surut sejauh lima ratus meter
selama
beberapa hari.




Berapa lama berselang
munculah lumpur panas di daerah sidoardjo jawa timur yang
tiada kunjung berhenti, apakah ini suatu kebetulan
salah pengeboran, ataukah memang telah terjadi pompa
air hidrolik alam yang sedang mencari jalan keluar
yang kebetulan dengan adanya pengeboran tersebut
menemukan jalan keluar, sehingga bagai gayung bersambut.




Seandainya pompa air hidrolik yang
bertenagakan panas dari sebuah gunung tersebut
mendapatkan suplai air dari laut terdekat mungkin
tidak akan terjadi kerusakan yang terlalu besar,
walaupun
tetap mengancam surabaya serta
sekitarnya menjadi kehilangan fondasinya.




Mengingat sebuah kota yang
kehilangan fondasi mungkin kita akan teringat kota
tempat tinggal nabi Luth As, dijaman dahulu, mudah-mudahan kita
tidak
sampai menyaksikan kisah kota tersebut terulang
lagi.




Bila pompa air alam tersebut
ternyata
mendapatkan suplai air yang hilang dari
pantai selatan saat gempa, rasanya ini akan jauh lebih
mengerikan lagi akibatnya, yang mungkin saja dapat
menjadikan selat baru dari area retakan di laut selatan hingga
ke selat madura, tentunya mudah-mudahan tidak pernah
ada yang namanya selat jawa tersebut.




Belahan air yang memusnahkan
mengingatkan kita kepada tongkatnya nabi Musa As,
tentunya kita tidak ingin mengingat adanya kemungkinan
tongkat pembelah tanah, sebab tongkat secara fungsi
biasanya selain sebagai penuntun jalan, dapat
juga berfungsi sebagai alat pemukul.




-=*=-



Tidak ada komentar: