Kamis, 30 Juli 2009

niat

Niat






Banyak pendapat yang kita
sering dengar berkaitan dengan masalah niat, ada yang
di bisikan, ada yang cukup didalam hati serta ada pula
yang dengan melakukan sudah menganggap pasti berniat.







Sudah jelas bagi kita bahwa
manusia adalah makhluk yang mudah sekali lalai serta
terlupa, sehingga bila diharuskan untuk melakukan
sesuatu biasanya sering terlewat karena terlupa,
bahkan
bila tidak terlupa pun masih juga dapat
terkena terlalaikan sehingga kehilangan esensi
atau
arti sebenarnya dari hal yang
dilakukannya tersebut, demikian dalam mengerjakan
demikian pula dalam melihat, sungguh kita seringkali
melupakan siapa yang menciptakan dunia yang setiap
hari kita tinggali ini berserta segala isinya serta
penyangganya yang berupa alam semesta.




Syaitan berusaha dengan
berjuta cara agar manusia menjadi terlupa serta lalai
dalam menunaikan tugasnya sebagai manusia, agar
dapat menemani mereka nanti di dasar neraka, Allah
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sangat
menyayangi hambanya, Allah memberikan kemudahan yang
sedemikian besar serta penuh kemurahan, berupa
hadiah kepada niat agar hambanya selamat dari serangan
syaitan tersebut dengan setidaknya masih
senantiasa mengingat Allah dalam segala niatnya,
dikarenakan
mengharapkan hadiahnya, sebab
untuk melaksanakan niatannya tersebut mungkin saja
hambanya tersebut terhalang oleh berjuta jebakan
syaitan pula.




Allah juga memberi kesempatan
serta
dorongan kepada manusia melalui niatnya,
sedangkan syaitan paling sering menghambat serta
membatalkan niat manusia tersebut, manusia didewasakan serta
dididik agar menjadi pandai serta
terarah oleh Allah, dengan senantiasa mengerti
serta
merencanakan segala sesuatu yang akan
dikerjakannya, serta trertib dalam pelaksanaanya,
sehingga
mendapatkan hasil yang matang
serta
penuh arti juga barokah, sedangkan syaitan
akan
berusaha membuat orang terburu-buru mengerjakannya,
sehingga
hasilnya menjadi kurang baik, tanpa arti
juga
kehilangan barokahnya.




Memang ada yang mengatakan
untuk apa berniat tetapi tidak mengerjakan, yang
penting mengerjakannya saja..., betulah pendapat tersebut bila
memang hasil serta pelaksanaan pengerjaannya tersebut
dilakukan atas nama Allah, serta tertib
barokah, namun bila ternyata dalam pengerjaannya
menjadi terburu-buru bahkan melupakan untuk siapa
serta
karena siapa pekerjaan tersebut dilakukan, maka
hanya
dunia sajalah hasil dari pekerjaan
tersebut.




Sungguh disayangkan bagi yang
melakukan tetapi menempuh resiko digerogoti kelalaian
yang dapat mengakibatkan kesia-siaan secara
nilai akhiratnya, tentunya akan sangat lebih baik bila
dibarengi dengan kemantapan niatnya serta
ketertiban pelaksanaannya, sehingga mendapatkan satu
dunia dengan dua akhirat sebagai hasil dari
pekerjaannya tersebut, sebab niat mendapatkan nilai
satu akhirat, jika terlaksana maka akan mendapatkan
satu hasil dunia serta satu hasil akhirat lagi
sehingga totalnya menjadi dua akhirat satu dunia.




Dengan ditambahkannya niat atau
maksud, kita menambah sedikit kegiatan bathin, untuk
dapat menjadikan hasil yang didapat menjadi
berlipat ganda, cegahlah tiupan syaitan yang membuat
kita malas memancang niat serta bujukan agar
menunda-nunda sehingga kita terburu-buru mengerjakan
segala sesuatu, yang akan membuat kita
menjadi kehilangan yang sangat banyak.




Jika kita mau pun memancang niat
serta
maksud kita dengan membisikan niat kita
tersebut kepada telinga kita sendiri dapat kita anggap
bahwa tubuh kita terutama telinga kita yang
mendengar niat kita tersebut, kita harapkan pada
saatnya mereka bersaksi nanti, dapat menambah sedikit
persaksian kebaikan kita dengan persaksian saat kita
berniat.




Tentu saja jika niat tersebut jika
diucapkan dengan keras-keras, selain mengganggu orang
lain dapat juga menjadikan kita terseret kepada
sifat riya yang merugikan serta menggerogoti amal
ibadah kita.




Allah memberikan kemurahan kepada
kita sebagai hambanya, tentunya sebagai hamba yang
baik serta tawadhu, akan malulah jika
kita menolak kebaikan serta kemurahan yang Allah
berikan kepada kita, sebagai
pengejawantahan kasih serta sayang Allah kepada kita agar
kita selamat didalam menempuh perjalanan dunia ini.




-=*=-



Tidak ada komentar: