Kamis, 30 Juli 2009

tubuh

Tubuh






Tubuh manusia adalah mesin
yang sempurna ciptaan Allah sebagai kendaraan kita
untuk
mengarungi dunia didalam menjalankan
tugas-tugas kita mengumpulkan bekal untuk hari akhir
serta hari-hari akhirat kita.







Manusia pada umumnya, termasuk kita
tentunya akan gembira sekali bila menerima
hadiah
sebuah motor apalagi sebuah mobil, terlebih
lagi kalau mereknya bagus, karena dapat meringankan
tugas kita dalam menempuh perjalanan, tentunya kita
akan
merawat dengan sebaik-baiknya kendaraan tersebut
agar
kita dapat menempuh perjalanan kita dengan
cepat, aman serta nyaman, pabrik yang membuat
kendaraan tersebut tentunya mengeluarkan juga buku
panduan perawatan kendaraan buatan mereka, agar dapat
dirawat dengan sebaik-baiknya.




Begitu juga dengan tubuh
kita yang berfungsi sebagai kendaraan jiwa kita,
tentunya
pembuatnya pun menurunkan buku cara
perawatan tubuh kita yang menerangkan bagaimana harus
merawatnya dengan cara yang sebenar-benarnya.




Jika kita amati bagaimana
rumitnya panduan perawatan tubuh didalam islam,
mungkin akan menjadi berjuta-juta pertanyaan kepada
diri kita sendiri apa sajakah sebenarnya fungsi
tubuh kita tersebut?, tentunya bukanlah sekedar
kendaraan yang akan membawa kita hingga ke
liang kubur saja.




Tubuh manusia membawa pula
berjuta bahkan mungkin milyaran calon
tubuh-tubuh baru yang harus dipersatukan
bahan-bahannnya antara bawaan laki-laki dengan
bawaan bahan pada perempuan menjadi suatu perjimaan
yang aturan serta persyaratannyapun tidak kurang
rumitnya, agar kita menyadari sepenuhnya kepada amanah
titipan jiwa baru yang dimasukan kepada
tubuh baru yang telah kita sediakan dalam perjimaan.




Tatakrama makan minum pun sebagai
penunjang kelangsungan hidup tubuh kita, penuh dengan
segala peraturan yang juga cukup rumit, mulai dari
segi kehalalan hingga penggunaan tangan kanan
dalam
pelaksanaan makan serta minum kita,
sehingga
aturan dalam pembuangan sisa-sisa makanan
serta
minuman tersebut.




Memang didalam tubuh
manusia terdapat dua syahwat sebagai penunjang
kelangsungan hidup serta berketurunan, yang harus
benar-benar terkendali dengan berjuta aturan agar kita
tidak terperosok menjadi seperti hewan yang
tidak tahu aturan sama sekali, bahkan hewan peliharaan
saja sudah ada yang sedikit mengerti aturan manusia
dalam
membuang kotorannya tidak disembarang tempat.




Memperhatikan aturan
perawatan yang telaten terhadap tubuh tersebut, jadi
mengingatakan kepada proses pembikinan tape, baik itu
tape beras ketan maupun tape ketela pohon,
kedua-duanya memerlukan ketelitian serta
kehati-hatian ekstra, sebab masalah tape adalah
masalah peragian dengan jamur, sedangkan di dunia ini
banyak sekali bibit-bibit jamur yang dapat
mengganggu proses peragian tape, dari mulai pemilihan
bahan, membersihkan bahan, menyeterilkan bahan
dengan
penanakan ataupun dengan pengukusan,
proses pendinginan lalu proses peragian,
dilanjutkan dengan proses perlidungan serta penantian
hingga masa matangnya tape, setiap
bagian proses dalam pembuatan tape tersebut dapat
terancam kegagalan ataupun mengurangi kualitas tape
yang akan dihasilkan.




Memang rasanya kurang
pantas membandingkan proses perawatan tubuh
dengan
proses pembuatan tape, tetapi kalau saja kita
mengamati
bagaimana hasil tape yang diproses dengan
menggunakan ilmu, hati, seni serta ketelitian yang
tinggi, maka kita akan melihat serta merasakan
penampilan, bentuk serta rasa tape yang benar-benar
baik dan enak.




Begitu pula dengan tubuh kita yang
akan
menjadi kendaraan serta cetakan jiwa kita,
sekaligus
pembawa amanah titipan tubuh serta jiwa baru,
sudah barang tentu haruslah dirawat dengan
sepenuh
ilmu, hati, seni serta ketelitian kita, agar
dapat
berfungsi dengan sebaik-baiknya, serta
dapat mengantar jiwa kita menuju alam akhirat yang
baik sesuai dengan apa yang kita harapkan.




-=*=-



Tidak ada komentar: