Kamis, 30 Juli 2009

islam

ISLAM






Ada yang mengeja
huruf-huruf ISLAM menjadi Isya, Subuh, Lohor, Ashar serta
Maghrib, bagaimana kalau kita mencoba memahami kaitan
penguraian kata ISLAM tersebut, walaupun lohor sebenarnya
adalah
Dzuhur, tetapi anggap saja penguraian ini
sebagai
penguraian ala bahasa indonesia.







Didalam pertanggalan islam
selewatnya maghrib adalah sudah memasuki hari baru
atau besok, berbeda dengan tanggalan masehi yang
perpindahan harinya pada saat tengah malam.




Jika kita bandingkan dengan
kehidupan kita, yang biasanya sering dipersamakan
dengan
subuh sebagai kelahiran dan maghrib sebagai
akhir usia, maka akan menjadi dua gambaran yang
berbeda.




Pertama, isya yang berupa
malam hari sebagai masa dalam kandungan, kita belum
dapat
melihat ataupun belum juga mempunyai
pengetahuan ataupun ilmu sebagai penerangan.




Subuh sebagai masa kelahiran,
kita baru mulai belajar melihat, merasakan serta
menjadi
awal perjalanan kita dalam mencari ilmu
serta
bekal untuk mendapatkan penerangan serta
jalan yang benar arah serta tujuan perjalanan
tersebut.




Lohor adalah saat paling
terang, yang seharusnya menjadi ukuran penuhnya
bahan-bahan ilmu serta bekal untuk dicari kebenarannya
di masa kemudian.




Ashar adalah sore hari yang
merupakan masa kebijakan kehidupan dengan
penuhnya kebenaran yang ditemukan dari ilmu serta
bekal yang telah dikumpulkan, sehingga memasuki masa
pengenalan kepada Penciptnya sebagaimana kebenaran
ilmu yang terkumpul tersebut menjadikan kita
lebih
mengenal siapa pemilik ilmu tersebut.




Maghrib sebagai pergantian
hari, juga menjadi masa pergantian alam kehidupan
dunia ke alam kehidupan selanjutnya, dengan
berbekal ilmu serta pengenalan kepada Tuhannya
sebagai
tujuan akhir perjalanan di
alam akhirat.




Kedua, Jika kita tambah
Isya lagi setelah Maghrib maka akan menjadi ISLAMI,
masa perjalanan malam yang bila cukup
ilmu, bekal serta pengenalan alam akhirati serta Pemiliknya,
maka
perjalanan malam tersebut akan dipenuhi
dengan cahaya bulan purnama serta
berjuta
bintang-bintang




Jika kita hanya islam saja
tetapi tidak islami, mungkin perjalanan malam nya
tidaklah
seindah yang islami, apalagi yang
bukan islam mungkin gelap-gulita, tanpa
cahaya samasekali.




-=*=-



Tidak ada komentar: