Kamis, 30 Juli 2009

rosul

Rasul






Rasul Allah berarti adalah
utusan Allah kepada suatu kaum, kecuali Muhammad
Rasulullah SAW, yang menjadi utusan bagi seluruh ummat.







Seorang utusan yang
sekaligus mencontohkan bagaimana menjalankan apa yang
disampaikan serta diperintahkah kepada seluruh ummat,
tentunya haruslah dapat mencontohkannya kepada
seluruh ummat tersebut, yang berarti juga harus dapat
menjadi Nabi bagi seluruh ummat.




Hal tersebut tentulah
sangat-sangat sulit dilakukan, bahkan mustahil
dilakukan kecuali dengan bantuan Allah yang Maha Kuasa,
ummat manusia terbagi dalam banyak sekali bagian,
golongan, profesi serta lain sebagainya pembagi, yang dalam
kenyataanya Rasulullah SAW, dapat melakukannya atas
idzin serta bantuan Allah.




Didalam menjalankan tugas mencontohkan
kepada semua ummat, tentunya Beliau SAW,
menjalani
sisi kehidupan seluruh ummat manusia yang
baik-baiknya, sebab contoh yang buruk tinggal
membalikan saja dari contoh yang baik, sehingga tentunya Beliau SAW,
tidaklah perlu mencontohkan sesuatu yang
buruk.




Melihat kenyataan tersebut
dapatlah
kita bayangkan betapa luarbiasanya dapat
menjalani seluruh sisi kehidupan manusia yang
baik-baik saja, sedangkan kita-kita ini hanyalah
manusia biasa saja yang hanya menjalani beberapa sisi
kehidupan saja, bahkan termasuk yang sangat mungkin
menjalani pula sisi kehidupan tidak ataupun kurang
baik.




Kadang kala kita melihat ada orang
yang
ingin hidup persis sama dengan
Rasulullah SAW, hal tersebut tentunya akan membuat
kita berfikir apakah itu mungkin?, sebab
itu sama saja dengan kita ingin menguasai seluruh isi
Qur'an, yang tidaklah mungkin kita dapat menguasai
seluruhnya, selain hanya yang kita mampu dapatkan
serta
kita butuhkan sesuai kehidupan kita
saja, kita dapat saja mengangkut air laut sebanyak
yang kita mampu serta butuhkan, namun tentunya kita
tidak
akan pernah bisa membawa ataupun
memindahkan lautnya, hanya airnya saja.




Kiranya akan samalah dengan
hal tersebut diatas, apa yang mampu kita lakukan
atau
usahakan dalam menjadikan Rasulullah
SAW, sebagai panutan dalam kehidupan
kita, adalah dengan mengambil contoh dari
sisi yang sama dengan sisi kehidupan kita saja,
barulah jika masih ada sisa keleluasaan waktu
maupun
tenaga, dapat kiranya kita tambahkan
contoh-contoh yang lainnya semampu tenaga serta
usia kita.




Bagi kita ini mencontoh yang
sangat penting-pentingnya saja yang sesuai dengan sisi
kehidupan kita tentunya sudah pasti tidak akan mudah, ada baiknya
jika kita lebih tawadhu dalam menghadapi serta
menghayatinya.




Mudah-mudahan Allah ridho dengan
segala usaha kita sebagai hambanya yang penuh dengan
segala kekurangan.




Mudah-mudahan pula Rasulullah
berkenan
memasukan kita kedalam kelompok ummatnya
serta
mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, agar
kita dapat turut didalam perahu syafaat Beliau SAW,
untuk
mengarungi samudera akhirati menuju
tempat tujuan akhir kita sesuai dengan apa yang
telah
dijanjikan Allah kepada hambanya.




-=*=-



Tidak ada komentar: