Kamis, 30 Juli 2009

bangun

Saat Terbangun






Ya Allah, aku terjaga olehMu dalam
nikmat, 'afiat, dan terjaganya rahasia-rahasia, maka sempurnakanlah
nikmatMu, 'afiatMu dan penjagaanMu itu atasku, di dunia dan
diakhirat.



Kami terjaga di pagi atau sore hari
dalam fitrah Islam, dan kalimat ikhlas dan dalam agama Nabi kami,
Muhammad SAW, dan dalam millat bapak kami Ibrahim yang hanif sedang
dia bukan seorang musyrik.



Sesungguhnya kami terjaga di pagi atau
sore hari dengan kerajaan ini seluruhnya adalah milik Allah, dan
segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagiNya, tiada Tuhan selain Dia
dan kepadaNya kami akan dibangkitkan.



Kurang lebih begitulah
arti dari tiga do'a pagi dan sore yang berkaitan
dengan terjaga, mungkin do'a-do'a tersebut diatas terlihat
kurang
menarik dikarenakan tidak menjanjikan
suatu kesenangan yang pada umumnya diinginkan orang-orang, sehingga
akan menjadi enggan serta kurang bersemangat untuk membaca
atau
mengamalkannya.







Mungkin kita terlupa bahwa
sisi lain dari do'a yang kita fahami sebagai sarana meminta kepada
Allah, adalah juga merupakan sarana pengingat, yang
akan mengingatkan kita akan apa yang sebenarnya kita
mintakan tersebut, sehingga menjadi jelas serta kuat
alasan kita untuk memintanya, sebab untuk apa meminta sesuatu yang
sudah kita punyai, walaupun kita bermaksud memintanya
lagi agar ditambah, sungguh akan terasa kurang baik bila
kita meminta sesuatu yang sudah kita punyai, sedangkan hal lain yang
mungkin lebih penting untuk di mintakan kita
melupakannya, sehingga terkesan bahwa kita adalah
orang yang tidak tahu prioritas serta tidak mensyukuri pemberian
yang sudah kita miliki.




Mengingat bahwa milik kita yang
kita syukuri akan dilipat gandakan oleh Allah, maka sudah
selayaknyalah kita mensyukuri segala apa yang kita
miliki, serta berdo'a agar ditambahkan kelengkapannya,
disamping itu sebaiknya kita senantiasa mengingat
bahwa segala milik kita tersebut hanyalah pinjaman atau titipan dari
Allah, yang bila kita pandai merawatnya Allah akan
suka menitipkan apapun sebanyak yang kita mampu.




Bila kita amati dengan lebih cermat, maka
akan kita dapati bahwa ketiga do'a tersebut diatas
cenderung lebih mengingatkan kita kepada mensyukuri
apa yang telah kita dapatkan, dibanding dengan do'a
agar diberikan penyempurnaannya, yang pertama untuk
perseorangan, sedangkan yang dua lainnya untuk ummat,
bahkan yang untuk ummat ini memang benar-benar hanya
sebagai pengingat atau bahkan peringatan.




Awal dari tubuh kita adalah tanah, awal
dari kehidupan kita adalah tiupan, awal dari dunia kita adalah
kelahiran, awal dan akhir dari setiap hari islam adalah maghrib,
awal dari hari kehidupan manusia adalah terbangun dari tidur, awal
dari hari akhirat adalah terbangun dari dunia, setiap saat
sepanjang waktu Allah yang tidak pernah mengantuk dan tidur, Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang serta Maha Menjaga lagi Maha Memelihara,
senantiasa menjaga, memelihara serta menyayangi kita.




Teringat akan arti lain dari
terjaga bahasa indonesia, terjaganya kita oleh Allah yang Maha
Menjaga, dapat kita hayati melalui awal
dari hari kehidupan manusia yaitu terbangun, selain itu arti
dari terjaga, terpelihara, terlindungi, terbangun  ataupun
tersadar itu sendiri dapat diartikan sebagai terjaga
dari tidur, dari mimpi, dari lamunan, dari khilaf, dari dosa, dari
dunia atau apapun juga yang melalaikan serta
menghilangkan kesadaran kita, yang bila do'a-do'a tersebut kita
kaitkan
dengan semua arti tersebut maka akan menghabiskan
entah berapa banyak kertas dan tinta.




Saat kita terbangun dari
tidur kita atau mungkin saja terbangun dari lamunan, pada saat
akal kita belum menguasai jiwa kita, adalah saat kita
paling jujur terhadap diri kita sendiri tentang bagaimana
kondisi atau keadaan jiwa kita, oleh karena itu akan menjadi lebih
mudah bila kita mengambil contoh situasi kita, pada
saat kita baru terbangun dari tidur kita.




Umumnya kita bangun dari tidur kita atau
kita tersadar dari lamunan kita dalam keadaan tenang,
tidak dengan terkejut atau dengan terkaget-kaget,
bahkan mungkin masih sempat meregangkan otot-otot kita
yang terasa kaku, semua itu menunjukan bahwa jiwa kita
dalam keadaan aman, tenang dan
tentram
yang dapat dikatakan pula bahwa sebenarnya
kita dalam keadaan bahagia, yang juga dapat dikatakan bahwa kita
terjaga oleh Allah dalam nikmat ketentraman, dalam aman dari
marabahaya atau 'afiat serta tentram dari ancaman kegelisahan
dosa-dosa kita.




Kita akan dapat merawat
kebahagiaan kita di dunia serta akhirat bila kita
senantiasa
menjaga kebersihan kesucian jiwa kita
sesuai
dengan syariat islam, berpedoman hidup pada kebenaran
ayat-ayat qur'an yang telah diturunkan atau diberikan
oleh Allah demi keselamatan manusia, berpola hidup
sesuai
petunjuk hadist nabi Muhammad SAW., menjauhi
kemusyrikan sebagaimana dicontohkan nabi Ibrahim,
mengambil pelajaran dari orang-orang sholeh yang telah
mendapat petunjuk jalan yang lurus dari Allah serta mewaspadai
apa-apa yang samar atau syubhat.




Do'a ketiga mengingatkan kita agar
senatiasa menjaga kesadaran kita bahwa segala-sesuatu
yang ada didunia ini baik yang nyata maupun yang ghaib
hanyalah
milik Allah termasuk apa yang dititipkan kepada
kita, Allah menciptakan alam semesta hanyalah untuk
menjaga serta memelihara manusia agar tidak binasa oleh keMahaanNya,
oleh karena itu kita harus mensyukuri segala ciptaan
Allah tersebut, karena sesungguhnya tidak akan ada makhluk
apapun
yang dapat menjaga serta memelihara manusia
apalagi
harus menyediakan sarananya berupa semesta
kecuali
hanya Allah saja yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta,
oleh Allah lah kita dibuat, dipelihara, dijaga dan hanya
kepada
Allah yang Maha Adil saja kita akan kembali nanti
untuk
menerima keputusannya.




Ketiga do'a tersebut setelah dicoba
untuk difahami melalui awal hari kehidupan kita, maka
dapat ditemukan bahwa ketiga do'a tersebut dapat menjadikan kita
orang yang pandai bersyukur, dapat membina serta
merawat kebahagiaan kita dunia akhirat melalui pola
hidup yang islami, mengurangi bahkan mungkin
menghapuskan dosa-dosa kita, kukuh iman islamnya,
terjauh
dari kewas-was dan raguan serta kemusyrikan,
orang
yang waspada serta penuh kesadaran sehingga sulit
untuk dijerumuskan syaitan.




-=*=-



Tidak ada komentar: