Kamis, 30 Juli 2009

sadar

Kesadaran






Khamr atau  yang memabukan adalah
sesuatu yang menghilangkan atau mengurangi kesadaran,
diharamkan untuk dikonsumsi dikarenakan menghilangkan kesadaran yang
sangat penting sekali.







Pola hidup islami sangat
membutuhkan kesadaran yang tinggi sekali, bahkan wudlu pun
batal
bila kehilangan kesadaran dikarenakan tertidur,
apalagi
mengkonsumsi barang-barang yang memabukan.




Kesadaran adalah modal utama
dari kewaspadaan, bila kewaspadaan kita berkurang terlalu banyak
maka akan mudah sekali kita terkena penyakit lalai,
terutama lalai yang disebabkan tergesa-gesa dan
terbiasa.




Suatu ketika pernah para sahabat
bertanya
kepada Rasulullah SAW tentang siksa kubur, banyak
sekali orang yang terkena siksa kubur dikarenakan
kelalaiannya jawab Beliau.




Manusia adalah makhluk yang
banyak alpha, sehingga mudah sekali terkena penyakit
lalai tersebut, oleh karena itu kita haruslah
memelihara kesadaran kita sebaik-baiknya, agar menjadi waspada
terhadap jebakan-jebakan syaitan yang sedemikian
banyaknya.




Jebakan syaitan yang paling ampuh adalah
melalui ketergesa-gesaan yang dihembuskannya,
ketergesaan atau terburu-buru itulah yang paling besar andilnya
dalam
menghilangkan esensi atau arti dari
perbuatan kita, sehingga kita merasa sudah melakukan sebagaimana
seharusnya tanpa menyadari lagi bahwa perbuatan tersebut tidaklah
lagi terkait kepada akhirat sehingga kehilangan
pahalanya.




Kasus-kasus yang umum
terjadi adalah, salam yang sudah bukan do'a lagi,
basmallah tanpa menghadirkan Allah, adzan terdengar
seperti bel alarm saja, padahal adzan adalah
panggilan
yang wajib dijawab, dzikir yang terburu-buru
karena banyaknya, sehingga tidak tahu lagi artinya apa.




Ada orang yang mempertanyakan pada saat ada
larangan mengkonsumsi khamr bahkan keraknya sekalipun adalah haram,
tetapi ayat yang melarang shalat dalam keadaan mabuk
sehingga mengerti apa yang diucapkan mengapa masih berlaku?,
sehingga sebagian orang mengambil kesempatan dengan
menganggap khamr boleh asalkan tidak mabuk, sebenarnya
bila diperhatikan lebih teliti maka akan ditemukan
bahwa pada ayat tersebut tidaklah dikatakan mabuk
karena apa, padahal yang namanya mabuk kepayang serta
mabuk duniawi juga dapat membuat kita lupa segalanya sebab segenap
fikiranya terperangkap pada yang dimabukinya tersebut.




Banyak orang berlomba-lomba mencari
amalan
sebanyak-banyaknya sehingga menjadi berat dan
terburu-buru dalam melaksanakannya, padahal kita sudah
disarankan
untuk berdo'a agar terhindar dari
ilmu yang tidak bermanfaat, memang ilmu itu sendiri kalau dilihat
satu persatu semuanya bermanfaat tetapi kalau sudah
terlalu banyak jadi saling memberatkan, sebagaimana
kalau kita makan, kalau cukup ya sangat bermanfaat,
tetapi kalau terlalu banyak tentu saja menjadi
penyakit.




Rasanya semenjak kita TK dan SD yang
namanya do'a sehari-hari sudah diajarkan, hanya saja
bedanya sewaktu kanak-kanak kita hanya menghapalnya
saja, ada baiknya setelah kita mengerti artinya kita
dapat menjadikannya pola hidup islami yang menjadikan
kita senantiasa mengingat kepada siapa kita berdo'a,
dari siapa kita tahu do'a dan seterusnya,
sehingga
kita senantiasa dapat mengingat Allah serta
RasulNya dalam kehidupan keseharian kita.




-=*=-



Tidak ada komentar: